RIAUBOOK.COM - Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Imunisasi Measies Rubella (MR) dan Torc dalam rangka mensukseskan program nasional Indonesia bebas campak 2020. Kegiatan tersebut diadakan di Hotel Indo Baru, Selatpanjang, Selasa (24/7/2018).
Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Meranti dr. Roswita, Mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau dr. Siska Hidayani M.Kes, Para Kepala UPT Puskesmas, Para Camat se-Kabupaten Kep.Meranti, dan para undangan lainnya.
Kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Imunisasi Measies Rubella (MR) dan Torc ini adalah untuk memberikan pemahaman serta pengetahuan kepada peserta yang berjumlah 65 orang perwakilan dari 9 Kecamatan dan 10 UPT Puskesmas se-Meranti. Sekaligus para peserta ini nantinya akan melakukan kampanye Imunisasi Measies Rubella, seiring akan dilaksanakannya Imunisasi Campak Rubella pada Bulan Agustus dan September 2018 mendatang. Sehingga diprogramkan Indonesia akan bebas Measies (Campak) Rubella Tahun 2020, termasuk juga Meranti.
Dijelaskan oleh pihak dinas kesehatan kegiatan Imunisasi Measies Rubella, merupakan Program Kementrian Kesehatan RI bekerjasama dengan UNICEF, yang turun berjenjang dalam upaya memberantas penularan penyakit Campak Rubella di dunia termasuk di Indonesia.
Terkait penggunaan vaksin measies rubella sendiri, menurutnya telah mendapat rekomendasi dari World Healt Organization (WHO), dan telah digunakan di 104 negara didunia dan yang tak kalah penting Vaksin yang dibuat di India itu telah mengantongi serifikat halal.
Didasari hal itu diharapkan tidak ada keraguan dari masyarakat untuk menggunakan vaksin ini agar terlindungi dari penularan penyakit campak rubella yang cukup berbahaya itu.
Dari paparan dr. Siska Hidayani, penyakit campak rubella merupakan penyakit menular yang dapat ditularkan dari batuk dan bersin.
Penyakit ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan demam dan pilek yang jika terjadi komplikasi dengan diare dan lainnya akan menyebabkan radang paru-paru, radang otak yang berujung pada kematian penderita.
Jika penyakit ini menyerang ibu hamil maka dapat menyebabkan keguguran spontan, bayi cacat bawaan, dan kematian bayi. Dari hasil survei dan penelitian penyakit ini paling bayak menyerang manusia umur 9 bulan-13 tahun.
Untuk itu diminta peran aktif para kepala UPT Puskesmas berkerjasama dengan Camat, serta kepala sekolah untuk mensosialisasikan program tersebut. Sehingga target vaksinasi 95 persen dari jumlah anak usia dimaksud di Meranti atau sekira 51 ribu orang anak itu dapat dicapai.
"Untuk mencapai taget 95 persen bukan hal mudah karena bagi kebanyakan orang berhadapan dengan jarum suntik mungkin takut. Disinilah dibutuhkan peran aktif seluruh pihak sehingga program sesuai target tersebut dapat tercapai dengan baik, "tambah dia.
Sementara itu Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim, mengucapkan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan untuk mendukung program Nasional Indonesia bebas Campak Rubella Tahun 2020 tersebut.
"Pada intinya kami mendukung kegiatan yang merupakan program pemerintah ini," ucapnya.
Agar terget program yang hanya tinggal 2 bulan ini tercapai, selain kampanye dilakukan oleh jajaran Dinas Kesehatan, Wakil Bupati juga meminta peran aktif dari Kepala Sekolah karena jika melihat dari kasus yang terjadi banyak menyerang anak usia 13 tahun dimana usia itu merupakan usia sekolah tingkat SD dan SMP sederajat.
"Jika melihat usianya perlu peran aktif dari Kepala Sekolah dan Manjelis Guru untuk mensukseskan program Nasional ini," ungkapnya.
Terakhir Kegiatan Sosialisasi Vaksin Measies Rubella di Kepulauan Meranti ditutup dengan penandatanganan komitmen oleh Pemda Meranti dalam hal ini Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim dan para Camat untuk mendukung suksesnya program tersebut. (adv)
Refleksi SMSI Akhir Tahun 2024: Pilar Indonesia Emas 2045
RIAUBOOK.COM, JAKARTA - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menyampaikan catatan akhir tahun 2024 dengan menyoroti kiprah Presiden Prabowo Subianto dalam…