RIAUBOOK.COM -Â Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Â H. Irwan mengahadiri sekaligus membuka acara "Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Publikasi Kabupaten Kepulauan Meranti dalam Angka Tahun 2018.
Kalau tersebut dalam rangka update data Kepulauan Meranti 2018. Digelar  Hotel Grand Meranti, Rabu (25/7/2018).
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Badan Statistik Hartono, Anggota DPRD Meranti Fraksi Golkar Fauzi SE, Pembantu Dekan Fisipol UNRI Belly Nasution , Kepala Dinas Sosial Meranti Drs. Asroruddin, perwakilan Perbankan, serta undangan lainnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Hartono, menjelaskan kegiatan ini untuk penyusunan publikasi Kabupaten Kepulauan Meranti dalam angka yang dihimpun dari semua OPD maupun dari instansi vertikal.Dimana data ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan untuk membuat perencanaan pembangunan dan dunia akademisi.
"Kegiatan ini sekaligus sebagai evaluasi pengumpulan data sehingga publikasi yang disusun nanti lebih sempurna dan meningkat kualitasnya," ucap Hartono.Â
Bupati H. Irwan dalam sambutannya mengatakan, menyambut baik kegiatan FGD yang bertujuan untuk penyusunan basis data Kabupaten Kepulauan Meranti. Menurutnya basis data merupakan suatu hal yang penting sebagai pertimbangan bagi pemerintah, swasta dan pihak lainnya untuk membuat suatu perencanaan agar lebih tepat sasaran dan bermanfaat.
"Basis data juga  sangat penting, bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan diberbagai bidang itu.
Tanpa didukung oleh data yang akurat dalam setiap perencanaan pembangunan maka hasilnya akan sia sia" jelas Irwan.
Menurut dia, masih cukup banyak kegiatan di Meranti belum berjalan efektif. Hal itu disebabkan karena lemahnya data yang dimiliki.Â
Dicontohkan Irwan untuk data kependudukan saja masih terdapat perbedaan yang signifikan. Baik yang dikeluarkan oleh Badan Statistik, Bappeda, BKKBN dan Disduk Capil sendiri.
"Hal ini cenderung membingungkan pengguna data dalam penyusunan perencanaan," ucap dia.
Seperti yang terjadi pada Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) yang baru saja dilaksanakan, dalam Pilgubri lalu terdapat masyarakat Meranti yang tinggal dan menetap tapi tidak terdaftar dalam DPT.
"Kejadian Ini karena banyak sekali instansi yang melakukan pencacahan data penduduk, harusnya menggunakan singgle window data, akan lebih efisien dan akurat," ujar bupati.
Lebih jauh dijelaskan Irwan, dari pengalamannya dulu saat teknologi belum secanggih saat ini, data kependudukan sangat baik karena data kependudukan  di Kecamatan selalu terkonfirmasi dan di update per tiga bulan. Namun saat ini disaat teknologi semakin canggih data kependudukan semakin tidak akurat, hal ini menurut dia perlu solusi bersama untuk menuntaskannya.
Bupati Irwan juga sempat mengkritisi Badan Pusat Statistik yang melakukan up date data setahun sekali. Harusnya itu dilakukan per tri wulan sehingga data yang dirilis lebih cepat dan akurat.
Iapun menyampaikan keinginannya untuk membuat data base yang akan dipusatkan di Bappeda Meranti. Sehingga kedepan data yang dikeluarkan hanya lewat satu pintu.
Contoh kasus lainnya adalah, terkait penurunan jumlah penduduk miskin di Meranti, dimana angka kemiskinan saat ini telah berhasil ditekan menjadi 28 persen. Jika dihubungkan dengan variable macro harusnya turunnya angka kemiskinan akan berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi. Tapi kenyataannya tidak. Sebab dari data yang dirilis pertumbuhan ekonomi Meranti tidak naik signifikan.Â
"Ini pasti ada yang salah harusnya terjadi hubungan antar variable yang berbanding lurus," kata bupati.
Kedepan untuk mengatasi masalah tidak sinkronya data, ia meminta kerjasama dan koordinasi dari masing masing pihak yang melakukan pendataan, dimana leading sektornya tetap dikoordinir oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Masalah pendataan bukan hanya tugas Badan Pusat Statistik saja tetapi semua pihak terkait yang dikoodinir oleh BPS. Kedepan akurasi data harus lebih baik karena data sampah akan mengacaukan perencanaan dan melahirkan output sampah yang tidak memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat," tegas Irwan lagi.
Akhir kata bupati meminta hasil statistik yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik dapat diumumkan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) secara teratur dan transparan agar masyarakat dengan mudah mengetahui dan mendapatkan data yang diperlukan. (hms/jos)
Refleksi SMSI Akhir Tahun 2024: Pilar Indonesia Emas 2045
RIAUBOOK.COM, JAKARTA - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menyampaikan catatan akhir tahun 2024 dengan menyoroti kiprah Presiden Prabowo Subianto dalam…