RIAUBOOK.COM - Kota Pekanbaru melalui program Kementerian Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah mulai membangun pipa jaringan gas bumi (jargas) sejak tahun 2015, dengan tujuan seluruh rumah tangga di wilayah perkotaan sudah memakai bahan bakar gas alam sehingga terwujutnya "city gas".
Walau awalnya sebagai pilot projek Kecamatan Limapuluh yang jadi wilayah pertama dilakukan pemasangan pipa terbilang sukses, hingga melakukan penyambungan 3.713 rumah tangga dan langsung "gas in" pada tahun 2016.
"City Gas program bagus dari Presiden utk ketersediaan gas langsung ke rumah tangga sasaran (terutama keluarga kurang mampu), " kata Pelaksana tugas Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi, di Pekanbaru, Senin (26/2).
Pemerintah Kota Pekanbaru akan terus berupaya mewujudkan pembangunan jargas di 12 Kecamatan setempat, karena dengan demikian diharapkan melalui itu terwujud city gas masyarakat, sehingga bisa mengakses energi dengan lebih mudah, lebih murah, dan lebih cerdas.
Dengan jargas, maka masyarakat di Kota Pekanbaru akan menggunakan bahan bakar gas bumi sebagai alat memasak tidak lagi menggunakan elpiji tabung. Terkhusus mereka rumah tangga kurang mampu, UMKM yang pakai bersubsidi atau ukuran tiga kilogram.
Tidak tertutup kemungkinan rumah tangga mampu secara mandiri dan keinginan sendiri ingin dipasangkan sambungan. Dengan perilaku penggunaan harga ini maka sistem bahan bakar perkotaan di Perkanbaru sudah bisa ditopang gas kota dan nantinya tentu akan mendorong masyarakat menjadi pengguna sumber energi yang cerdas dan hemat ini sebagai perlambang dari salah satu perwujutan kota pintar atau "Smart City.
Secara tidak langsung perilaku yang demikian akan menunjang percepatan perwujutan Visi misi Kota Pekanbaru menuju kota pintar atau "Smart City".
Upaya sosialisasi
Foto: Seorang pelaku usaha rumah tangga memanfaatkan gas rumah tangga.
City gas sebuah program pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM, untuk seluruh kota di Indonesia. Tentunya upaya ini untuk mendorong masyarakat lebih menggunakan bahan bakar gas alam karena lebih menghemat baik bagi konsumen, maupun pemerintah sebagai penyedia biaya subsidi elpiji selama ini.
City gas jelas berbeda dengan elpiji, karena jargas ini jelas menggunakan bahan LNG atau liquefied natural gas diambil langsung dari perut bumi sebagai sumber.
LNG merupakan gas yang didominasi oleh metana dan etana yang didinginkan hingga menjadi cair pada suhu antara -150 C sampai -200 C.
Pengembangan dan pemanfaatan LNG memerlukan infrastruktur yang lebih kompleks. Dari sisi hulu, pengembangan LNG tidak hanya memerlukan fasilitas produksi biasa, tetapi memerlukan kilang yang mampu mencairkan gas tersebut sampai suhu minus 150-200 C. Fasilitas pendingin dan tanki kriogenik ini membutuhkan investasi yang sangat besar.
Sementara di sisi hilir, pemanfaatan LNG memerlukan fasilitas untuk mengubah LNG menjadi gas kembali, yang disebut dengan LNG regasification terminal.
Saat ini Indonesia baru memiliki satu fasilitas regasifikasi yaitu yang dioperasikan oleh PT Nusantara Regas di Teluk Jakarta. Selain fasilitas regasifikasi, pemanfaatan gas yang dihasilkan juga memerlukan jaringan pipa untuk sampai ke konsumen.
Dengan kebutuhan akan temperatur yang sangat rendah seperti ini, jelas LNG tidak bisa diedarkan dalam bentuk tabung-tabung layaknya LPG. Tetapi memerlukan fasilitas regasifikasi sekaligus sistem transportasi yang terintegrasi ke pengguna.
Untuk melakukan pemasangan jargas dilapangan bukan tanpa tantangan, tidak jarang masyarakat menolak dan kuatir dengan pemasangan langsung.
Namun berkat sosialisasi yang gigih dari Pemko Pekanbaru hingga tingga Kecamatan, Kelurahan bahkan RT/RW, kini warga Limapuluh sudah menikmati gas kota sebagai bahan bakar.
"Wako komit sampai tahun 2021 berusaha memperjuangkan agar seluh rumah teraliri gas kota .Untuk saat ini di Kecamatan Limapuluh sudah operasional," ujar Ayat.
Tahapan pembangunan
Foto: Instalasi gas rumah tangga.
Guna mewujudkan city gas du Pekanbaru butuh investasi besar, dalam hal ini Kementerian ESDM melakukannya secara bertahap tidak bisa sekaligus. Disamping daerah juga butuh persiapan wilayah yang bisa dipasangi jaringan pipa.
Sejak 2015 awal pembangunan harga Pemko Pekanbaru sudah memulainya di Kecamatan Limapuluh.
Kemudian pada pertengahan tahun 2016 dilaksanakan "Gas In" atau pengaliran gas langsung ke dapur rumah tangga. Hal ini dilakukan langsung oleh Walikota Pekanbaru di Kecamatan Limapuluh.
Dimana pada tahun tersebut telah dilakukan pemasangan sebanyak 3713 sambungan rumah tangga.
Upaya Pemerintah Kota Pekanbaru dibawah kepemimpinan Wali Kota Firdaus -Ayat mendukung program pemerintah pusat ini sangat dibuktikan dengan upaya dari semua stakeholder yang terkait menyegerakan gas kota bisa beroperasi.
"Program ini adalah sebuah bentuk terobosan menuju "smar tcity" melalui perwujudan "smart energy" dan "smart ekonomi" kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru Ingot Achmad Hutasuhut.
Tidak sampai disitu proses pemasangan jaringan ke wilayah Kecamatan lain terus berlanjut dengan anggaran dan kemampuan Kementerian ESDM.
Ditahun 2017 Pekanbaru kembali mendapatkan pemasangan sebanyak lebih dari 3000 sambungan lagi. Setelah sebelumnya melakukan pengusulan bagi Kecamatan Sail dan sebagian Pekanbaru Kota.
Untuk tahun selanjutnya Pemko Pekanbaru telah mengusulkan 10.000 sambungan lagi untuk Kecamatan Sukajadi, Marpoyan Damai, dan Kecamatan Bukit Raya.
"Tahun 2019 kita mengajukan kembali 10.000 sambungan mudah -mudahan di setujui pusat, " imbuh Ayat.
Dalam operasionalisasinya, Pemerintah Kota Pekanbaru dan Pertagas Niaga telah menunjuk PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) sebagai Operator melalui mana masyarakat pelanggan dapat berinteraksi tentang pemanfaatan city gas dimaksud.
Jadi kesimpulannya pembangunan jaringan pipa gas menuju gas kota adalah salah satu penopang mempercepat proses perwujudan visi misi Wali Kota Pekanbaru mewujudkan kota pintar karena dengan penggunaan gas alam sebagai bahan bakar rumah tangga masyarakat akan lebih cerdas dan efisien dalam menyikapi ekonomi keluarga.
Mereka akan secara sadar beralih dari penggunaan elpiji tiga kilogram yang nota bene mahal, membebani subsidi pemerintah dan mendapatkan gas kota yang murah, hemat, dan ramah lingkungan. (Adv/komimfo)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
Refleksi SMSI Akhir Tahun 2024: Pilar Indonesia Emas 2045
RIAUBOOK.COM, JAKARTA - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menyampaikan catatan akhir tahun 2024 dengan menyoroti kiprah Presiden Prabowo Subianto dalam…