RIAUBOOK.COM - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengusulkan tiga major project Provinsi Riau kepada Kementerian Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2021.
Hal itu disampaikan Gubri saat Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa dan jajarannya bersama para Gubernur se-Indonesia dengan tema" Memperkokoh Sinergi Pusat-Daerah dalam Rangka Pelaksanaan Major Project RPJMN 2020-2024" di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Dalam paparannya, Gubri menyebutkan ketiga major project yang ia usulkan yakni pembangunan pengaman pantai pulau terluar Indonesia, pembangunan jembatan yang menghubungkan ruas jalan Bengkalis-Ketam Putih ke ruas Jalan Tanjung Padang ke Teluk Belitung, dan jalan akses pelabuhan Kuala Enok di Indragiri Hilir.
Latar belakang pemilihan proyek pembangunan pengaman pantai pulau terluar Indonesia sebut Gubri, adalah Kepres Nomor 6 Tahun 2017 tentang penetapan pulau-pulau kecil terluar. Di Provinsi Riau kata Gubri lagi adalah Pulau Rupat, Bengkalis dan Rangsang merupakan pulau-pulau kecil terluar (PPKT) sekaligus merupakan kawasan strategis nasional tertentu (KSNT).
"Kondisi eksisting pada tiga pulau kecil terluar tersebut terjadi abrasi sepanjang 167,22 km yang disebabkan oleh kerusakan Mangrove serta gelombang dan arus laut yang besar dari Selat Malaka " beber Gubri yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Yan Prana Jaya, Plt Kadis PUPR-Perkimtan Provinsi Riau Taufik Oesman Hamid, Sekretaris Bappeda Riau Purnama, dan Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau Erismam Yahya.
Upaya yang telah dilakukan Pemprov Riau terhadappembangunan pengaman pantai pulau terluar lanjut gubri antara lain rehabilitasi dengan menggunakan pemecah ombak, penertiban pemanfaatan dan penanaman mangrove, mengembangkan sektor ekonomi lain untuk mata pencarian alternatif di sektor perikanan dan tanaman pangan, pemulihan kawasan pesisir provinsi Riau sebagai proyek strategis nasional, prioritas nasional dan menjadikan Pulau Rupat sebagai kawasan ekonomi khusus dalam RPJMN 2020-2024.
"Dukungan kesiapan daerah adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) percepatan pemulihan kawasan pesisir dan laut di pulau- pulau perbatasan dengan Malaysia di wilayah Provinsi Riau, kajian penilaian kerusakan pantai dan perioritas penanganannya oleh BPPT, tahun 2019, pengembangan potensi ekonomi wilayah, pengembangan koperasi/BUMdes 20 unit per tahun, dan penanaman magrove 4 hektar per tahun," ulasnya.
Sementara usulan terkait pembangunan jembatan yang menghubungkan ruas jalan Bengkalis-Ketam Putih ke ruas Jalan Tanjung Padang ke Teluk Belitung sambung Gubri, selain kabupaten Bengkakis dan Meranti merupakan pulau kecil terluar, juga saat ini moda transportasi menuju pulau-pulau kecil itu hanya mengandalkan perjalanan laut. Sehingga perlu dibangun jembatan sebagai sarana angkutan orang dan barang dari pulau Bengkalis ke Pulau Meranti atau sebaliknya, sekaligus meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat, terutama di pulau Meranti sebagai daerah tingkat kemiskinan tertinggi di Provinsi Riau.
"Terkait dukungan kesiapan daerah, kita sudah menyusun FS melalui APBD Provinsi Riau tahun 2020. Perencanaan teknik jembatan Dakal- Ketam Putih, peningkatan jalan Dakal- Meranti Bunting, Ketam Putih- Kembung, Ketam Putih-Sekodi, dan pemeliharaan jalan Bengkalis- Ketam Putih," jelasnya.
Sedangkan pembangunan jalan akses pelabuhan Kuala Enok tanbah Gubri, provinsi Riau mengembangkan beberapa Pusat Pertumbuhan ekonomi, antara lain di Kuala Enok Riau Bagian Selatan. Selain itu, di Dumai Riau Bagian Uatara dan Tanjung Buton di Riau bagian Tengah
Perekonomian Provinsi Riau saat ini, ucap Gubri, didominasi oleh sektor primer antara lain sektor Pertambangan (25,9%) dan sektor pertanian (23,5%). Sektor Industri Pengolahan berkontribusi sebesar 25,4%, dan sisanya sektor lain. Perekomian Riau sangat dipengaruhi harga pasar global komoditi tersebut, khususnya minyak dan CPO. Perlu peningkatan di sektor industri, mengingat potensi sumber daya alam dan sektor jasa yang cukup besar.
Di tambah lagi posisi strategis Provinsi Riau berhadapan dengan jalur pelayaran Internasional Selat Melaka berbatasan dengan Malaysia dan Singapura. Juga daerah hinterland Kuala Enok yaitu Riau bagian selatan dan Jambi bagian utara merupakan daerah yang kaya akan hasil sumber daya alam seperti, perkebunan kelapa sawit, perkebunan kelapa, perkebunan Kelapa Hibrida, Perkebunan Kakao, Perkebunan Karet, dan Perkebunan Pinang.
"Kondisi eksisting Jalan Akses saat ini masih belum memadai," ulas Gubri seraya menyatakan dukungan kesiapan Daerah pada struktur ruang RTRW Provinsi Riau, Pelabuhan Kuala Enok merupakan Pelabuhan Pengumpul, pada pola Ruang RTRW Provinsi Riau, Kawasan Kuala Enok diperuntukkan sebagai Kawasan Industri, dan kawasan Kuala Enok-Pulau Burung merupakan Kawasan Strategis Provinsi Berdasarkan RTRWP Riau 2018-2038 dan RPJMD 2019-2024.
Dengan demikian dengan adanya tiga usulan major project tersebut kepada Kementerian Bappenas, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berharap agar dapat diakomodir agar dimasukan ke dalam RKP prioritas tahun 2021 yang biaya pembangunannya menjadi tanggungjawab pusat. (ADV)
Ultimatum Virus Akalbudi
Oleh Chaidir (Ketum FKPMR) TAHUN 1445 Hijriyah tenggelam dalam tidurnya yang abadi. Selamanya akan berada dalam…