RIAUBOOK.COM - Kota Bengkalis yang saat ini menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bengkalis berpotensi menjadi Kota Wisata Religi jika daerah itu dimekarkan, demikian Tokoh Birokrat Riau Ahmad Syah Harrofie.

"Pemekaran Kabupaten Bengkalis menjadi dua atau tiga bagian akan sangat menguntungkan bagi perkembangan segala sektor, termasuk untuk Kota Bengkalis," kata Ahmad Syah di Pekanbaru, Senin (2/1/2023).

Pulau Bengkalis menurut Ahmad Syah merupakan daratan khusus yang memiliki sejarah tersendiri, sejauh ini Bengkalis juga belum terkontaminasi budaya yang sesat.

Maka menurut dia, Pulau Bengkalis sangat memungkinkan untuk menjadi Kota Wisata Religi sekaligus kota pendidikan yang akan menjadi daya darik tersendiri bagi wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara.

"Jadi jangan 'alergi' terhadap wacana pemekaran, karena Pulau Bengkalis akan memiliki daya tersendiri untuk berkembang bahkan lebih maju dari sekarang," katanya.

Ahmad Syah mengatakan, pemekaran wilayah kecamatan du Bengkalis telah dilakukan saat dia menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bengkalis.

"Dulu itu hanya ada dua kecamatan di Kota Duri yakni Mandau dan Pinggir, tapi semasa saya menjabat bupati, saya mekarkan menjadi empat kecamatan dengan bertambahnya Kecamatan Bandar Laksamana dan Kecamatan Bathin Solapan," katanya.

Jadi menurut dia tidak menutup kemungkinan untui Kabupaten Bengkalis dimekarkan menjadi dua, yakni Kota Bengkalis sebagai kota madya dan Duri sebagai kota baru.

Sebelumnya Tokoh masyarakat Riau juga mantan Hakim Agung Haji Syamsul Rakan Chaniago mengatakan, pemekaran kabupaten merupakan upaya untuk lebih memajukan wilayah-wilayah yang ada di Riau secara merata.

Menurut dia, dilihat dari sisi pembangunan yang merata, saat ini Provinsi Riau masih tertinggal dengan daerah-daerah lainnya, seperti Sumatera Barat.

"Jumlah penduduk Riau dulu separuhnya Sumbar, tapi sekarang sudah melebihi jumlah penduduk Sumbar. Sehingga patut kabupaten-kabupaten di Riau itu dimekarkan," katanya.

Alasan lainnya, lanjut Syamsul Rakan, pemekaran daerah di Riau dibutuhkan karena sejauh ini masih banyak pembangunan yang belum merata, jalan-jalan masih banyak yang rusak, fasilitas kesehatan dan pendidikan masih sangat minim di daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan.

Saat ini, demikian Syamsul Rakan, bahkan luas wilayah tiga kabupaten/kota di Riau itu sama luasnya dengan satu provinsi di Jawa, seperti halnya Kendari.

"Maka dengan demikian, sudah sangat layak kabupaten-kabupaten di Riau dimekarkan untuk mengejar ketertinggalan di segala sektor. Agar masyarakatnya lebih maju, sehat dan sejahtera," katanya.

Jika pemekaran terealisasi, lanjut Syamsul Rakan, setidaknya nanti akan ada pembangunan yang akan lebih maju, paling tidak nanti di daerah itu akan ada kantor DPRD, kantor bupati, kantor kepolisian, kantor pengadilan, rumah sakit umum daerah, dan lainnya.

"Investasi juga akan ikut tumbuh, perekonomian masyarakat juga turut akan meningkat. Itu harapan besarnya," kata dia. (fzr)