RIAUBOOK.COM - Pemerintah Brasil dibawah kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro memangkas anggaran pendidikan hingga 30 persen dari total subsidi perguruan tinggi negeri, memprotes kebijakan tersebut, Rabu (15/5/2019) ratusan ribu siswa dan guru di negara setempat melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran.
Sejumlah akademisi di negara itu berpendapat bahwa pemotongan anggaran tersebut akan membahayakan kegiatan kerja universitas serta berpotensi melumpuhkan mereka.
Dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (16/5/2019), akibat unjuk rasa itu sejumlah kelas di beberapa universitas negeri dan sekolah menengah di 27 negara bagian Brasil terpaksa dihentikan sementara.
Para demonstran berbondong-bondong memenuhi jalan di sejumlah kota besar di Brasil, termasuk Sao Paulo, Rio de Janeiro, dan Belo Horizonte. "Kelas hari ini diadakan di jalan," salah satu kalimat yang tertulis di spanduk demonstran.
Selain itu para demonstran juga menyerukan: "Hentikan pemotongan atau kami menghentikan Brasil."
Sementara, menanggapi aksi unjuk rasa itu, Presiden Brasil Bolsonaro menyebut para demonstran sebagai "idiot yang dimanipulasi oleh kaum minoritas ahli dan telah menjadi jantung dari universitas-universitas negeri di Brasil".
Orang nomor satu di Brasil itu, beserta putranya, Eduardo Bolsonaro, juga menuduh para militan sayap kiri, termasuk Partai Buruh sebagai dalang aksi demonstrasi tersebut.
Karena ucapan Boloronso, tak sedikit dari para demonstran merasa tersinggung. "Kami ada di sini untuk berjuang bagi Brazil untuk tetap menyediakan pengetahuan. Tanpa uang, tidak ada pengetahuan," ujar Moura, seorang peneiliti.
Sumber: CNN Indonesia
Ultimatum Virus Akalbudi
Oleh Chaidir (Ketum FKPMR) TAHUN 1445 Hijriyah tenggelam dalam tidurnya yang abadi. Selamanya akan berada dalam…