RIAUBOOK.COM - Sepanjang 20 tahun terakhir populasi gajah sumatera (elephas maximus sumateranus) mengalami penurunan hingga 60 persen dan terancam punah pada 15 tahun ke depan.

"Sekarang gajah di Riau hanya tersisa sekitar 170 an ekor yang terbagi dalam delapan kelompok," kata Gunawan selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Konservasi Wilayah 4 yang membawahi Dumai dan Siak, Jumat (14/10/2022).

Dia mengatakan, jika dihitung-hitung maka gajah sumatera terancam mengalami kepunahan pada 15 tahun ke depan.

"Masalah ini harus menjadi perhatian serius semua pihak, jangan sampai gajah hanya menjadi cerita bagi anak-anak kita nanti," katanya.

Dia menjelaskan, ada sejumlah hal yang menyebabkan percepatan kepunahan gajah sumatera kalau tidak dicarikan solusi penanganannya.

"Salah satunya itu adalah konflik antara gajah dan manusia yang memang terus-terusan terjadi," kata Gunawan.

Seperti yang terjadi di wilayah Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, menurut dia di daerah yang merupakan pelintasan gajah sumatera itu kerap terjadi konflik.

"Hampir setiap hari terjadi konflik antara gajah dengan manusia, namun ada konflik kecil dan ada konflik besar," katanya.

Konflik kecil menurut dia terjadi ketika gajah masuk ke kawasan atau permukiman warga dengan jumlah sedikit.

"Warga kemudian bersama-sama mengusir kawanan gajah itu," katanya.

Konflik kecil itulah yang menurut dia kemudian berpotensi memunculkan konflik besar, manusia yang tidak terima kebunnya di rusak kawanan gajah kemudian melakukan upaya pembunuhan, salah satunya dengan cara meracun gajah hingga hewan bongsor itu tewas.

"Persoalan-persoalan seperti ini yang sangat kita sayangkan karena bisa mempercepat kepunahan gajah sumatera," demikian Gunawan. (fzr)