RIAUBOOK.COM, BUKITTINGGI - Idul Fitri 1440 Hijriah merupakan perayaan kemenangan muslim setelah sebulan berpuasa dan menjadi ajang pelepas lelah serta waktu untuk mudik bagi kebanyakan perantau Minang yang menetap di Riau.
Kota Bukittinggi menjadi sasaran lokasi wisata bagi kebanyakan warga Pekanbaru, tidak hanya perantau Minang yang pulang kampung, tapi juga benyak wisatawan Melayu asal Riau yang datang ke lokasi 'Jam Gadang' sekadar melepas lelah.
"Sebenarnya ada juga yang dari Medan, Jambi sama Palembang, bahkan ada yang dari Jawa. Tapi memang paling banyak dari Riau," kata Resty, pedagang 'Kapuyuak' busana ternama di Kota Wisata, Sabtu malam (8/5/2019).
Resty mengakui kerap melakukan pendekatan pada pembeli untuk kemudian memintanya meregistrasi member pelanggan menggunakan kartu identitas penduduk (KTP).
Kata dia, dari registrasi member tersebut, memang banyak terdata pembeli asal Riau yang menghabiskan uang untuk berbelanja busana 'Kapuyuak'.
Ada beberapa gerai 'Kapuyuak' di Bukittinggi, namun centralnya ada di pusat kota, sekitar 300 meter dari Jam Gadang yang merupakan ikon Kota Bukittinggi dan sekitar 150 meter dari Kantor DPRD Bukittingi.
"Kalau sudah libur Lebaran, memang seperti ini (penuh sesak pengunjung), yang terkenal menghabiskan uangnya memang orang Riau," kata Desta, penjaga gerai 'Kutu', salah satu merek busana khas lokal yang baru dibuka beberapa tahun terakhir.
RiauBook.com memantau ada ribuan kendaraan mengular dari arah Ngarai, Kecamatan Agam menuju Pusat Kota Bukittinggi.
Pukul 15.30 WIB, kemacetan mulai tampak saat memasuki Kota Wisata, dari lokasi wisata Lubang Jepang terlihat kendaraan roda dua dan empat dari berbagai wilayah (dilihat dari nomor pilisi) memenuhi badan jalan dari dua arah berlawanan.
Bahkan satu kilometer sebelum Jam Gadang, ribuan kendaraan roda empat sudah memenuhi parkiran hingga di tepian kiri badan jalan.
Memasuki senja hingga malam pukul 21.00 WIB, berbagai kawasan di Bukittinggi masih padat pengunjung, sejumlah pedagang busana, kuliner hingga souvenir mengaku menerima omzet berlipat ganda sejak beberapa hari libur Idul Fitri.
#fzr
Ultimatum Virus Akalbudi
Oleh Chaidir (Ketum FKPMR) TAHUN 1445 Hijriyah tenggelam dalam tidurnya yang abadi. Selamanya akan berada dalam…