RIAUBOOK.COM - Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman tentang pengembangan pariwisata halal Riau dengan Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya, Selasa (9/4/2019) di Hotel Bidakara, Jakarta.
Usai penandatanganan, Gubri mengatkan, dengan upaya tersebut pihaknya berharap angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Riau dapat lebih meningkat dan berdampak pada kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut pria yang akrab disapa Syam ini, pada prinsipnya wisata halal merupakan bentuk pelayanan Riau sebagai pihak yang menawarkan jasa wisata, atau pelayanan ramah muslim yang datang berkunjung, mengacu pada Global Muslim Travel Indeks yang berstandar dunia.
"Alhamdulillah. Insya Allah setelah adanya wisata halal di Riau pelancong muslim bahkan non muslim tidak ada lagi masalah dengan pelayanan yang kita berikan," ungkap Syamsuar.
Dikatakan Syamsuar juga, pelayanan wisata halal di Riau ini akan menyasar pelancong muslim dari Timur Tengah, dan tentunya pelancong muslim dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunai, dan Thailand.
"Saya pernah ke Malaysia dan bertanya wisatawan dari mana paling banyak yang datang, ternyata dari Timur Tengah. Tentunya dengan adanya pelayanan wisata halal Riau, kita bisa menarik wisatawan dari Timur Tengah itu untuk berkunjung ke Riau atau paling tidak kita mendapat imbas dari kunjungan wisatawan Timur Tengah di Malaysia itu," tutur Syamsuar.
Orang nomor satu di Riau ini optimis, dengan adanya pelayanan wisata halal, jumlah kunjungan wisatawan manca negara ke Riau bertambah, apalagi jika Roro Dumai-Melaka sudah terealisasi.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Riau, kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) tahun 2018 ke Provinsi Riau melonjak naik 30 persen dari target yakni sebanyak 146.935 kunjungan, angka tersebut melebihi capaian 2 tahun sebelumnya, pada tahun 2016 jumlah wisma tercatat 66.130 orang dan 2017 mencapai 91.484 kunjungan.
Foto: Gubernur Riau Syamsuar Menerima Penghargaan dari Menteri Pariwisata Arief Yahya
Karenanya, Syamsuarmengimbau kepada pihak travel tidak lagi membawa wisman keluar tapi bagaimana membawa pelancong datang ke Riau. Sebab Thailand saja, kata dia, sudah ada pelayanan wisata halal, maka sudah seharusnya "Bumi Lancang Kuning" sebagai tanah Melayu yang identik dengan Islam menerapkan service wisata halal.
Soal sosialisasi, Syamsuar mengatakan bahwa sangat diperlukan keterlibatan para stakeholder, baik pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas pecinta pariwisata, dan media sehingga menjadi satu kesatuan yang disebut dengan penta helix.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sosialisasi dari Pemerintah Provinsi Riau ke kabupaten/kota akan dilakukan pada tatanan pemberian izin usaha yang harus memenuhi standar palayanan wisata halal, "sekarang di Indonesia sudah ada tiga daerah provinsi yang punya pelayanan wisata halal. Yakni, NTB, Aceh, yang ketiga adalah Riau dan Kepri. Jadi, sebagai masyarakat Riau kita harus bangga dan menyambutnya," ujar Syamsuar.
Selain Riau, diketahui ada 11 kota di Indonesia ikut juga turut menandatangani destinasi prioritas pariwisata halal. (ADV)
Golkar Riau Akan Dipimpin Seorang Pejuang, Bukan Petarung
Goresan; Nofri Andri Yulan, S.Pi (Generasi Muda Partai Golkar)1. PI (Parisman Ikhwan) didukung penuh oleh Ketua DPD I Partai Golkar…