RIAUBOOK.COM - Siapa yang sangka, Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Doktor Supardi adalah sosok sederhana yang religius, bahkan beliau kerap memberikan tausiyah dalam setiap acara keagamaan.

"Beliau adalah pemimpin yang selalu memberikan nasehat-nasehat bagi bawahannya. Nasehat yang paling sering saya dengar dari beliau adalah kita diminta kerja ikhlas, urusan mau jadi apa, tak jadi apa, tak apa-apa. Pokoknya kerja baik dan ikhlas," kata Kasipenkum Kejati Riau, Bambang Heripurwanto di Pekanbaru, Jumat (10/2/2023).

Kajati kata Bambang juga kerap mengingatkan seluruh bawahan untuk bekerja sepenuh hati tanpa ada unsur yang dapat mencoreng nama baik institusi.

"Kami bahkan kerap memanggil beliau ustadz, karena memang banyak nasehat yang beliau sampaikan selalu berpedoman pada agama. Shalat lima waktu menjadi hal wajib di lingkungan Kejati Riau," kata Bambang.

Selain agamis dan rendah hati, Doktor Supardi juga dikenal sebagai sosok yang sederhana, penampilannya jauh dari kemewahan.

"Saya memperhatikan penampilan beliau sangat sederhana, tidak ada kemewahan. Namun soal tanggung jawab, beliau adalah orang yang paling bertanggung jawab," katanya.

Dr Supardi menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau sejak pertengahan Agustus 2022.

Supardi menggantikan Dr Jaja Subagja yang saat ini mengemban tugas sebagai Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Pidana Bidang Militer (JAM Pidmil) Kejagung.

Sepak terjang pria kelahiran Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, 28 April 1971 itu dalam penanganan kasus korupsi tidak perlu diragukan lagi.

Selain di Kejaksaan, wisudawan terbaik S-3 Fakultas Hukum Universitas Airlangga tersebut juga pernah menjabat Direktur Penuntutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Di Kejagung, berbagai kasus korupsi berhasil diungkap di bawah kepemimpinan Supardi ketika menjabat sebagai Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus). Jumlah kerugian negara dari megakorupsi itu mencapai puluhan triliun rupiah.

Kasus korupsi teranyar dan menggemparkan yang dibongkar Supardi adalah megakorupsi penyerobotan lahan yang dilakukan oleh PT Duta Palma Group di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Dugaan korupsi ini merugikan negara Rp78 triliun. Terbesar di Indonesia.

Perkara ini menjerat mantan Bupati Inhu periode 1999 sampai 2008, Raja Thamsir Rachman. Status tersangka juga disematkan kepada pemilik PT Duta Palma Group, Surya Darmadi. (fzr)