RIAUBOOK.COM - Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat namun tidak mengenyampingkan kelestariannya, demikian Legislator DPR RI Abdul Wahid.

"Jadi hutan jangan sampai tidak dimanfaatkan, namun tetap berada pada batasan-batasan yang wajar dengan tidak merusak ekosistem alam," Wahid menambahkan.

Legislator pusat itu menyingkap informasi berkaitan dengan lingkungan lewat telewicara kepada RiauBook.com di Pekanbaru, Senin (21/11/2022).

Dia menjelaskan, bahwa tugas pokok pemerintah adalah mengeluarkan masyarakat dari garis kemiskinan, sehingga berbagai program harus mengarah pada upaya menyejahterakan masyarakat.

"Namun kita jangan hanya terpaku pada media dan negara asing yang mencoba mengatur negara kita, karena yang lebih paham dan tahu negara ini adalah kita," kata Wahid yang sekarang menjabat di Badan Legislasi (Banleg) DPR RI.

Saat ini, demikian Wahid, negara perlu mengatur tentang eksploitasi hutan, dan

pemerintah harus membuat langkah-langkah strategis terkait hal itu.

Tujuannya, lanjut dia, untuk tetap menjaga kelestarian alam dan efek rumah kaca, karena itu juga perlu dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap alam.

"Jadi ada keberimbangan antara upaya mengangkat masyarakat keluar dari garis kemiskinan dengan tetap menjaga ekosistem alam, sehingga kehidupan kita menjadi berimbang dan terjaga," kata Wahid.

Salah satu contoh langkah baik yang harus diambil pemerintah menurut dia adalah; pemerintah menetapkan kawasan hutan dengan tetap melakukan pengawasan ketat, sehingga hutan tidak mudah dikuasai dan dialihfungsikan.

Menurut dia pemerintah harus punya alat untuk mengontrol hutan, tujuannya agar benar-benar terjaga dan menjadi kawasan yang benar-benar terlindungi.

"Masyarakat harus tetap diingatkan, dan

negara harusnya hadir sebagai penyeimbang antara kebutuhan ekonomi dengan keutuhan alam," kata dia.

Menurut Wahid, salah satu langkah strategis agar hutan tetap terjaga adalah dengan memperkuat sistem kebijakan dan perlindungan terhadap hutan.

Kata dia, hutan perlu diiventaris khususnya berkaitan dengan kawasan yang masih tersisa.

"Kalau bisa dipulihkan harus pulihkan, yang tidak bisa ya sudah yang tersisa kita jaga," demikian Wahid. (fzr)