RIAUBOOK.COM - Pihak Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Riau menetapkan tiga karyawan PT Asrindo Citra Seni (ACS) rekanan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai tersangka pada kasus kecelakaan kerja di lapangan migas yang menewaskan seorang pekerja bernama Derikson Siregar (19).

"Benar, ada empat tersangka dalam dua kasus laka kerja migas. Untuk kasus yang di Siak ada tiga tersangka dari PT ACS, sementara satu lagi tersangka vendor di proyek migas Rokan Hilir," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau, Kombes Asep Darmawan lewat telekomunikasi, Jumat (26/5/2023).

Asep mengatakan, ketiga tersangka untuk kasus laka kerja proyek migas di Siak yakni BC, OF dan AF.

"Mereka jadi tersangka karena bekerja tidak dengan standar operasi yang telah ditetapkan," katanya.

Asep menyebutkan, BC bekerja sebagai driller, OF sebagai floorman dan AF sebagai tool pusher.

Dia menjelaskan, korban Dericson Siregar sebelumnya meninggal dunia karena besi fosv yang digunakan sebagai pemberat seling airhouist terlepas dari shurlock hingga fosv terlepas dan jatuh menimpa korban dan mengenai kepala dan tangan.

"Insiden maut tersebut terjadi karena pemindahan seling airhouist. Seling dipindahkan dari luar monkeyboard ke dalam monkeyboard untuk mengembalikan posisi seling airhouist," katanya.

Namun penggunaan fosv menurut hasil penyelidikan tidak diperbolehkan sebagai pemberat.

"FOSV seharusnya hanya digunakan jika ada semburan liar yang terjadi di pipa minyak," kata dia.

Menurut Asep, fosv itu digunakan tidak sesuai SOP di lokasi kerja sehingga patut diduga ada kelalaian yang dilakukan oleh tiga tersangka hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

"Ketiga tersangka dijerat Pasal 359 KUHP," katanya.

Sebelumnya beredar informasi jika PT ACS juga telah mendapat sanksi berat dari PHR terkait kelalaian kerja.

ACS dilaporkan telah masuk dalam daftar hitam nasional atau 'blacklist' sehingga tidak lagi bisa menjalankan kerjasama sebagai vendor di PT PHR. (ist)