Pemilu Berlalu Pangkat dan Derajat Sudah Tercatat, Oleh Bagus Santoso

RIAUBOOK.COM - Setelah melalui masa panjang yang melelahkan kampanye hampir 7 bulan, tepatnya dimulai tanggal 23 september 2018 dan berakhir 13 april 2019, maka tibalah pada Rabu 17 April sebagai hari pencoblosan bagi seluruh rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak untuk memilih.

Masih teringat setelah dipanggil petugas TPS, semua diberikan lima kertas suara warna abu-abu untuk presiden, kuning DPR RI, merah DPD RI, biru DPRD Provinsi dan hijau untuk DPRD kabupaten/ Kota. Sejarah terbaru demokrasi Indonesia pertama kali melakukan pemilu serentak mencoblos 5 kertas untuk memilih presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/ Kota.

Mungkin karena yang pertama, maka keruwetan mewarnai jalannya pemilu tahun 2019, tidak hanya persoalan banyaknya kertas suara yang memusingkan orang sepuh, tetapi juga saat antusias warga antri ke TPS untuk turut mencoblos ternyata kehabisan kertas suara.

Tak heran jika banyak kertas suara rusak akibat kesalah pahaman mencoblos begitupun tercatat ratusan warga balik kerumah dipaksa golput karena kertas suara tandas.

Itu baru teknis dasar pelaksanaan belum lagi bicara mumet dan meriangnya caleg karena suara yang diperoleh tak sesuai harapan. Makna kertas suara ternyata sangatlah bermakna. Warga mencoblos sesuai selera. Tak peduli warna kertas asal cocok sesuai dengan pendekatan yang disukainya.

Jangan kaget ketika lima kertas suara yang di coblos hanya dua warna abu- abu untuk presiden dah warna hijau untuk DPRD Kabupaten/ Kota. Kok bisa ? Iya bagi warga memilih adalah haknya maka suka hati ia untuk mencoblos hanya satu atau dua warna. Maka banyak kertas masuk kotak tapi tetap utuh tidak di coblosnya. Pun begitu juga banyak yang rusak karena keliru mencoblosnya.

Mengapa bisa terjadi ? Pertama warga memang hanya kenal kertas untuk presiden dan kertas untuk caleg Kabupaten. Karena kebetulan caleg kertas warna hijau adalah keluarga atau tetangga sekampung. Untuk kertas presiden sangatlah mudah hanya ada dua calon apalagi lengkap dengan fotonya. Kedua mereka dengan sadar mencoblos sesuai dengan kadar untung rugi seperti jual beli. Maksudnya mereka mencoblos ada ongkosnya, Berani Bayar Berapa (B3). Jika satu kertas dijual belikan Rp 100 ribu, maka lima kertas artinya akan dapat bayaran Rp 500 ribu.

Maka yang terjadi terjadilah, terjadi kasus coblosan belang belang. Kertas kuning untuk caleg partai A, kertas biru diberikan caleg partai X dan kertas warna hijau Partai P. Mencoblos tidak lagi karena fanatik warna partai tetapi faktor warna duit. Tidak lagi pararel satu warna atau satu partai. Sementara kertas abu abu karena tak ada ongkos di biarkan utuh sementara untuk presiden tetap dicoblos sebab kebetulan dapat pembagian cindera mata kaos dan kalender.

Potret demokrasi wani piro (baca transaksional) memang tidak dapat dihindarkan, ongkos politik itu fakta. Jikapun ada yang mengaku tanpa biaya itu hanya pemanis kata. Caleg memang harus gendut. Sejak tercatat sebagai bacaleg sampai menjadi caleg hingga selesai coblosan tidak lepas dari cost politik. Dari proses sosialisasi, membentuk relawan, menunjuk saksi, mobilisasi kampanye semuanya tak lepas dari biaya. Hanya kadar besar kecil ongkos yang membedakan karena kemampuan dan cermat dalam perhitungan.

Sekarang masa penghitungan suara, betapa hampir semua caleg terbata- bata, terutama caleg pemula tatkala membaca angka yang diperolehnya. Hitungannya tidak berderet- deret seperti perolehan suara calon presiden. Mengamati suara caleg banyak yang terperanjat. Begitulah faktanya, penulis sudah merasakan sendiri selama 4 kali pemilu tak lagi kaget. Betapa sulit dan susahnya mencari satu suara nilainya melebihi sebongkah intan permata.

Dalam satu lembar kertas ada 16 Parpol, misalnya untuk kertas warna kuning DPR RI Dapil Riau 1 setiap parpol mengutus 7 caleg sesuai dengan jumlah kursi yang di perebutkan. Saat mencoblos rabu lalu, kita dapat melihat betapa lebarnya kertas suara dengan 16 lambang dan nomor partai. Disetiap kolom partai ada 7 caleg tanpa foto. Dapat kita bayangkan seberapa besar kertas kalau dilengkapi foto semua caleg.

Terasa betol kegedean kertas suara sehingga bilik coblosan menjadi sempit. Penulis yakin tidak ada yang Sanggup melihat satu persatu nama caleg. Jangankan nama caleg, nama parpolpun takkan sempat untuk sekedar membacanya. Pada Pemilu 2019 . Sesuai yang terpampang dikertas suara ada 16 parpol secara berurutan yaitu PKB, Gerindera, PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, Garuda, Berkarya, PKS, Perindo, PPP, PSI, PAN, Hanura, Demokrat, PBB dan PKPI.

Dalam kecamuk dan remuknya suara, aksi saling klaim antar parpol, antar 2 kubu calon presiden, antar caleg menjadi pemenangya. Masing masing menggunakan data yang dimilikinya. Hal itu karena proses penghitungan suara KPU srendet belum kelar meski sudah memasuki hari ke 5. Dengan data internal caleg, parpol berlomba lomba mengklaim partainya dan kelompoknya sebagai pemenang.

Namun semua sudah paham bahwa yang berhak dan resmi dinyatakan sebagai pemenang nantinya mutlak di tangan Pleno KPU. Tapi jangan pula berniat curang main mata apalagi memaksakan kehendak berniat mengubah data karena tak ada celah untuk hal yang menyalah. Kini saatnya semua pihak mendamaikan hati menenangkan jiwa menyamankan raga bahwa pangkat, derajat itu sudah tercatat, maka akan menjadi hidup mulia dengan prinsip laku suci terangkan lampu sendiri jangan padamkan lampu orang. (rls)

foto

Terkait

Foto

Memaknai Kalimat Optimistis Jokowi dan Kejujuran Nasib Bangsa oleh Prabowo

RIAUBOOK.COM - Jelang Pilpres 17 April 2019 situasi keamanan dan ketertiban masyarakat kian memanas akibat politisi elite yang kerap beradu…

Foto

Jokowi Menang

KEKUATAN politik layaknya alutsista, diukur dari seberapa tangguh amunisi yang dimiliki untuk menghancurkan musuh-musuhnya.Dalam pertarungan Pilpres 2019, tidak dipungkiri pasangan…

Foto

Riau Menuju 'Wajib Belajar 12 Tahun'

Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan nasional, dengan adanya pendidikan, masyarakat akan lebih maju dalam pemikirannya.Pemikiran masyarakat yang…

Foto

Plt Sekum PKS INHU: Hari-hari Kami adalah Perjuangan

RIAUBOOK.COM - Opini Oleh Padli, S.Pd (Plt Sekum PKS INHU)Menggalang dana sekaligus menjadi relawan yang langsung turun ke lapangan di…

Foto

Akhirnya Pelabuhan PDS Segera Akan Difungsikan Menjadi Ini

RIAUBOOK.COM - Sekian tahun terbengkalai dan tidak pernah difungsikan, akhirnya pelabuhan Parit Dua Satu (PDS) yang dipandang hanya bangunan mangkrak,…

Foto

Agar Hubungan Asmara Langgeng, Ini Tipsnya

RIAUBOOK.COM - Setiap pasangan menginginkan kebahagiaan yang langgeng, namun tidak semuanya mendapatkannya karena berbagai faktor yang memicu terjadinya perpecahan.Mereka harus…

Foto

Fiksi Ekonomi Sandi

RIAUBOOK.COM - Nama Sandiaga Salahuddin Uno atau yang akrab dikenal Sandiaga Uno tidak asing bagi masyarakat di Provinsi Riau.Pengusaha sukses…

Foto

Mission Impossible Jokowi

RIAUBOOK.COM - Gelombang demonstrasi mahasiswa tak terbendung, mereka mengkritik kinerja pemerintah era Presiden Jokowi yang dianggap telah gagal dalam upaya…

Foto

Kerja Nyantai Gaji Besar, Tapi Bukan Kantoran

RIAUBOOK.COM - Memiliki pekerjaan yang menyenangkan dengan gaji besar tentu idaman setiap orang, namun sayangnya tidak semua orang mendapatkannya.Pekerjaan yang…

Foto

Polemik Ketertutupan SKK Migas & Jargon 'Sarang Korupsi'

RIAUBOOK.COM - Undang-Undang (UU) Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menjelaskan bahwa setiap badan publik berkewajiban untuk transparan…

Foto

Emak-emak Andalan Prabowo-Sandi

DALAM setiap kampanyenya pasangan Capres Cawapres Prabowo-Sandi tak pernah lepas dari kerumunan para kaum perempuan alias emak-emak dari berbagai kalangan…

Foto

Sekertaris Komisi I DPRD Inhil Akui Belum Terima Laporan Diskominfo Terkait Permasalahan Dana Media

RIAUBOOK.COM - Kebohongan dan tidak profesionalnya oknum pejabat pada Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfops) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil)…

Foto

Paradoks Infrastruktur, Manufaktur dan Lapangan Kerja

SEKTOR infrastruktur merupakan sektor prioritas (unggulan) Pemerintahan Joko Widodo saat ini. Sejak tahun 2014, anggaran infrastruktur dalam APBN mengalami kenaikan…

Foto

Yudhia Perdana Sikumbang Sesalkan DPRD Inhil Tidak Kibarkan Bendera Saat HUT RI 73

RIAUBOOK.COM - Tidak terpasangnya bendera merah putih saat perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke 73 tanggal 17 Agustus…

Foto

Benarkan Kejadian Bendera Tidak Berkibar Saat Dirgahayu ke 73, Pihak Kantor DPRD Inhil Meminta Maaf

RIAUBOOK.COM - Pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri Hilir melalui Plt Sekertariat DPRD Inhil, Indra Yepi membenarkan kejadian bendera…

Foto

Kantor DPRD Inhil Tidak Kibarkan Bendera Saat Perayaan Dirgahayu ke 73

RIAUBOOK.COM - Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil tidak kibarkan bendera saat perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia…

Foto

Pilkada 2018 Aman Damai, Golput Masih 'Pemenang'

RIAUBOOK.COM - Pasca Perhelatan pesta demokrasi 5 tahunan pada tahun 2018 ini, Pilkada disejumlah…

Foto

Tips Agar THR Tak Cepat Habis dan Sia-sia

RIAUBOOK.COM - Lebaran Idul Fitri tentu menjadi hari yang dinanti semua umat di dunia, di Indonesia perayaan hari besar itu…

Foto

Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2018, Ketua KNPI Inhil Sampaikan Harapan Ini

RIAUBOOK.COM - Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau, Bung Hidayat Hamid, S.Pd.I, menyerukan generasi muda…

Foto

Para Rider Berebut Tahta Gubernur

PARA petarung politik di Provinsi Riau saat ini seperti sedang balapan di lintasan MotoGP, melaju dengan kecepatan tanpa batas untuk…

Pendidikan