RIAUBOOK.COM - Sosok Jefry Noer masih lekat dalam ingatan mayoritas masyarakat di Provinsi Riau, hal itu karena sikapnya yang tegas dan gigih dalam pembinaan sektor pertanian di Kabupaten Kampar saat menjadi bupati di daerah itu.

Satu program fenomenal Jefry Noer ketika beliau menjabat Bupati Kampar periode 2011-2016 adalah Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).

RTMPE merupakan program sederhana yang dikembangkan Jefry di Kampar sebagai upaya swasembada pangan dan energi bagi masyarakat.

Program ini dapat dilaksanakan oleh siapapun, asalkan mau bekerja dan berusaha, apalagi lingkup kerjanya di sekitar rumah tangga, sehingga dapat di terapkan di atas lahan yang luasnya hanya seribu meter.

Di atas lahan tersebut, setiap rumah tangga bisa memilihara ternak sapi sebanyak 6 ekor, kemudian memanfaatkan urinenya untuk diolah dengan proses permentasi dan ditambah campur-campuran hingga menghasilkan pupuk cair.

Dalam satu bulan, keluarga itu bisa menghasilkan sebanyak 500 liter, ada juga hasil dari kotoran padat bisa dijadikan biogas untuk sumber energy.

Selain itu, di lahan RTMPE keluarga mandiri dianjurkan untuk beternak ayam petelur, kalau ayam di pelihara sebanyak 100 ekor, akan mampu menghasilkan 60 sampai 70 butir telor perhari.

"Dari dua komoditi peternakan saja, sudah dapat menghasilkan uang jutaan dalam satu bulannya, ditambah penghasilan dari anakan sapi yang kalau di pelihara selama tiga tahun saja tentu sudah minimal 5 sampai 6 ekor anak sapi, ditambah daging ayamnya kalau ayam petelur kita pelihara selama enam bulam saja tentu sudah besar dan banyak dagingnya, ini tambahan penghasilan yang luar biasa, belum lagi hasil dari pertanian dan perikanannya, sebagai sumber penghasilan," kata Jefry Noer.

Program RTMPE merupakan progran unggulan Jefry Noer ketika menjabat bupati di daerah itu.

Dia menginginkan masyarakat untuk bisa hidup mandiri di atas lahan terbatas sekitar seribu meter namun memiliki penghasilan hingga belasan juta rupiah setiap bulanya.

Program tersebut sempat menjadi percontohan bagi daerah lain di dalam negeri, bahkan pemerintahan Malaysia sempat melakukan studi banding ke kawasan RTMPE Kampar waktu itu.

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak kondusif akibat pandemi virus corona dan perang Rusia-Ukraina, pemerintah Indonesia saat ini telah menggalakan program ketahanan pangan nasional.

Presiden Joko Widodo beberpa kali menyampaikan ancaman resesi telah didepan mata, maka pertanian diharapkan bisa menjadi ujung tombak ketahanan.

Menurut Jokowi, pertanian menempati posisi yang semakin sentral, untuk itu dia mengimbau untuk masyarakat mulai mengembangkan pertanian secara mandiri.

 

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa untuk tetap dapat memenuhi pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, maka pengelolaan yang berkaitan dengan pangan serta pembangunan pertanian harus dilakukan secara serius, secara detil dan menggunakan sekala luas.

Dengan kondisi demikian, Program RTMPE yang pernah dikembangkan Jefry Noer layak untuk kembali digalakkan sebagai upaya katahanan pangan dan energi nasional. (fzr)