Riau Book-Berbagai manfaat dan keuntungan peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) yang merupakan program yang diselenggarakan oleh oleh BPJS Kesehatan.

Melalui JKN KIS pemerintah ingin mewujudkan jaminan kesehatan yang berkesinambungan bagi masyarakat sehingga seluruh masyarakat Indonesia wajib mengikuti program JKN KIS.

Jenis Kepesertaan dari JKN KIS terbagi dua, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Bukan Penerima Bantuan Iuran, PBI sendiri diperuntukkan untuk fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program Jaminan Kesehatan.

Sedangkan peserta bukan Penerima Bantuan Iuran yakni pekerja bukan penerima upah atau bukan pekerja dan anggota keluarganya.

Salah satu Peserta bukan PBI dari sektor PPU yakni Andrian Syofrano Syofrin (46) pegawai swasta PT Riau Insani Mandiri, beliau mempunyai pengalaman tentang penggunaan kartu JKN KIS.

Adrian Syofrano Syofrin (46) merupakan seorang Peserta PPU yang mengidap Diabetes, dimana pada tahun lalu beliau memiliki bisul sehingga harus ditangani dengan serius karena juga mengidap Diabetes sehingga penanganan yang harus dilakukan melalui operasi.

Disebutkan Adrian, awalnya operasi bisul tersebut dilakukan di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, namun untuk kondisi dan penanganan yang lebih lanjut lagi dirinya harus dirujuk ke RS PMI Bogor.

Perkiraan biaya yang timbul akibat penanganan penyakit tersebut, Andrian harus merogoh saku sekitar 100 Juta Rupiah, karena menggunakan JKN KIS, beliau terbebas dari biaya yang besar tersebut.

"Penggunaan JKN KIS sangantlah menguntungkan, terlebih dari segi biaya" Kata Adrian.

Disebutkannya kembali, Iuran Peserta Pekerja Penerima Upah yang harus dibayarkan sebesar 5% dari gaji pokok dan tunjangan tetap yang diterima setiap bulannya, dimana 4 % ditanggung perusahaan dan sisanya dipungut dari dirinya, sehinga pembiayaan tersebut sangat menguntungkan dari segi biaya dan sudah menanggung biaya perobatan untuk istri dan tiga orang anak.

Selain Adrian, Lubna Alifah juga menggunakan pelayanan kesehatan terkait adanya daging tumbuh pada usus besarnya, sehingga telah dilakukan operasi dan diperkirakan menelan biaya sebesar Rp125 Juta.

Dengan adanya daging tumbuh tersebut, Lubna Alifah juga akan dilakukan operasi lanjutan untuk mengembalikan kondisi usus pada situasi semula sehingga Lubna dapat buang air besar dengan normal lagi.

"Saya sangat aktif untuk menyarankan kepada orang sekitar agar segera mendaftarkan diri sebagai Peserta JKN KIS, mulai dari yang bekerja ataupun tidak" kata Adrian kembali.

Dalam rentang waktu yang berjalan sepanjang adanya Program JKN KIS tidak menutup kemungkinan masih adanya keterbatasan ataupun kekurangan dalam praktek pelayanan kepada peserta.

"Suatu hal yang masih saya keluhkan terkait penggunaan JKN KIS, yaitu ketika di Rumah Sakit masih kesulitan untuk mendapatkan kamar untuk rawat inap," keluh Adrian.

Hal seperti ini merupakan keluhan yang terjadi secara nasional sehingga telah mendapatkan perhatian khusus oleh BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara dalam memperhatikan mitra dalam artian Rumah Sakit yang akan memberikan pelayanan langsung kepada Peserta JKN KIS.(RB/one).

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau