RIAUBOOK.COM - Relawan Program Gotong Royong untuk Ekonomi Sejahtera dan Inklusif (Progresif) Provinsi Riau melakukan 'Aksi Pasar' dengan blusukan menemui para pedagang dan pengunjung Pasar Pusat (Sukaramai), Jalan Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (6/1/2024).

Relawan Progresif dipimpin Direktur Logistik, Yahya bersama tim bergerak dengan menemui para pedagang sembako, daging dan para pengunjung.

Direktur Logistik Progresif Riau, Yahya mengungkap blusukan ini adalah Program Aksi Pasar kedua yang dilaksanakan untuk menampung aspirasi masyarakat, khususnya kalangan pedagang dan masyarakat umum.

"Sama seperti yang pernah kita lakukan di beberapa tempat di Pekanbaru, bahwa kita ingin bertemu langsung dengan para pedagang dan pengusaha mikro yang ada disekitar kita. Inilah nanti yang akan menjadi perhatian kita bersama," kata Yahya.

Lebih jauh disampaikan bahwa, tim relawan Progresif tersebar diseluruh provinsi Indonesia, sesuai dengan tujuan progresif diharapkan mampu menjadi solusi sekaligus mamou untuk mengangkat derajat ekonomi UMKM.

"Di Pasar Pusat, kami menemukan harga sembako masih tinggi selepas Natal dan Tahun Baru. Hanya harga daging yang diakui pedagang relatif stabil," katanya.

Saat bertemu dengan pedagang cabai dan sayuran, Tim Progresif mendapat keluhan pedagang karena harga-harga masih relatif mahal.

"Sekarang cabai tidak lagi dari Bukittinggi, tapi dari Aceh yang memang lebih murah," kata wanita pedagang cabai di pasar itu.

Yahya mengakui, pasokan cabai dari Aceh cukup membantu masyarakat untuk menekan inflasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat mengingat beberapa pekan terakhir hujan yang terus menerus membuat jalan penghubung antara Riau dengan Sumatera Barat kerap terputus.

"Pasokan cabai Aceh ini menjadi solusi bagi pedagang dan masyarakat," katanya.

Selain pedagang sayuran, keluhan juga datang dari pedagang daging sapi yang merasa orderannya menurun akibat 'gempuran' daging impor.

"Saya berharap siapapun yang jadi presiden, tolong jangan semuanya selalu impor. Daging impor ini sudah sangat mengganggu dan membuat banyak pelanggan beralih karena harganya yang lebih murah. Tapi kalau kualitas, higienis tentu daging lokal lebih baik dari daging impor," kata Jusuf, pedagang daging.

Menanggapi itu, Yahya menjelaskan Progresif sebagai relawan pendukung paslon Ganjar-Mahfud akan menaruh fokus pada penyelesaian persoalan-persoalan UMKM termasuk kelompok pedagang di pasar-pasar tradisional.

"Kalau memang daging sapi impor mengganggu pedagang lokal, maka sebaiknya kedepan pada pemerintahan berikutnya dapat membatasi impor. Kami akan laporkan temuan ini ke pusat," katanya.

Yahya pun menjelaskan, terbentuknya Progresif bukan sekadar pemanfaatan momen pemilu bahkan lebih dari semua itu, bagaimana para wirausahawan yang ada tetap mendapatkan perhatian dengan semangat program gotong royong untuk ekonomi sejahtera dan inklusif.

"Untuk mewujudkan semua itu, kedepan perlu pemimpin yang tepat seirama dengan harapankita semua," kara Yahya.

Salah seorang pedagang, Eli (54), menyambut baik atas adanya perhatian tim relawan Progresif yang menemui mereka sekaligus mendengar cerita-cerita pedagang kecil.

Dia berharap Progresif mampu memberikan kontribusi untuk masyarakat kecil terutama dalam bidang wirausaha.

"Siapapun pemimpin kita kedepan, progresif hendaknya tetap hadir ditengah masyarakat guna berkontribusi dalam kemajuan pedagang kecil atau UMKM," kata dia. (Rls)