RIAUBOOK.COM - PT Surya Dumai merupakan perusahaan yang telah lama mengambil kekayaan Bumi Melayu, sehingga tidak pantas membungkam suara mahasiswa apalagi sampai memenjarakan anak-anak Riau.

Tokoh Riau sekaligus mantan Hakim Agung RI, Haji Syamsul Rakan Chaniago mengatakan itu sebagai nasihat untuk Martias, pemilik perusahaan perkebunan Surya Dumai yang tega melaporkan aktivis mahasiswa Riau.

"Sebagai orang tua Riau saya mengimbau SDG (Surya Dumai Grup) agar introspeksi diri dan menyadari, sesama orang Riau jangan cepat-cepat panas kuping, pergunakan hati nurani bahwa kritik, omelan masyarakat Riau yang di lakukan mahasiswa agar dianggap sebagai cemeti, sebagai tegoran, sapaan, imbauan," kata Syamsul lewat pesan elektronik yang diterima, Sabtu (24/12/2022).

Hal itu menurut dia penting karena SDG berada dan berpijak di Bumi Melayu, berusaha di Negeri Melayu, bahkan sudah sangat banyak hasil yang didapat.

Sebelumnya PT Surya Dumai Group melaporkan Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Pekanbaru (APMP) ke Polda Riau karena dianggap telah menuduh perusahaan itu tidak memiliki izin Hak Guna Usaha (HGU) saat melalukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kejati Riau.

Kabag Wassiddik Ditreskrimum Polda Riau, AKBP Azwar, mengatakan Polda Riau telah mempertemukan pelapor dan terlapor kasus pencemaran nama baik tersebut dan penyelesaiannya ditempuh dengan jalur Restorative Justice.

"Karena terlapor dan pelapor bersepakat berdamai, maka kita tempuh Restorative Justice atau berdamai dan kasusnya tidak kita lanjutkan," kata Azwar, Kamis (22/12/2022).

Skema Restorative Justice merupakan kelanjutan dari laporan pihak perusahaan ke Polda Riau atas pencemaran nama baik terkait aksi-aksi sebelumnya.

Dalam restorative justice ini perwakilan perusahaan turut hadir dan menerima pernyataan maaf dari mahasiswa yang melakukan aksi demo dugaan pencemaran nama baik tersebut, serta memilih untuk berdamai.

Terkait hal itu, Syamsul Rakan menyatakan sebaiknya SDG juga melakukan koreksi diri dan bertanya pada lubuk hati yang paling dalam, mungkin perusahaan selama ini masih kurang dan belum sempurna berbuat untuk Negeri Melayu.

Ke depan, lanjut Samsul Rakan, sebaiknya SDG bergandeng tangan dengan anak Melayu untuk memajukan Riau, tamaddun untuk anak negeri.

SDD menurut Syamsul Rakan juga sebaiknya menganggap 'towelan' mahasiswa itu sebagai sapaan agar perusahaan berkaca dan bertanya dalam hati, apa lagi yang belum diperbuat untuk Negeri Melayu ini, Negeri Ibu Pertiwi yang melahirkan, membesarkan Surya Dumai.

"Jagalah Bumi Melayu yang telah membesarkan Surya Dumai," demikian Syamsul Rakan. (fzr)