RIAUBOOK.COM - Beberapa bulan belakangan ini Muhamnad Ridwan kelihatan sangat senang, pasalnya madu kelulut yang dia pelihara di pekarangan rumahnya, menjadi sumber pundi-pundi pendapatan keluarganya.
Berawal dari keisengan, usaha ternak madu Kelulutnya, bisa meraup omzet Rp 5 juta per bulan.
Padahal Pria 38 tahun ini, masih menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kominfo kabupaten Siak.
"Awalnya saya belajar dari teman di Bangkinang dan browsing di internet, akhirnya saya manfaatkan halaman rumah untuk membudidayakan madu kelulut," ujar Iwan saat dijumpai dirumahnya di Kampung Benteng Hilir, Rabu (6/12/2017).
Tidak disangka, kata Iwan, ternyata hasilnya cukup lumayan. Sehingga bisa menambah penghasilan keluarga. Untuk mendapatkan sarang kelulut, dirinya bekerjasama dengan pemburu madu hutan dan pencari kayu bakar di hutan.
"Biasanya pencari kayu bakar ini lebih sering menemukan sarang atau log kelulut di hutan, karena kelulut paling suka bersarang dikayu-kayu lapuk dan berlubang yang ada dihutan," jelas mantan penyiar radio ini.
Iwan menceritakan, pengolahan madu kelulut ini sangat sederhana, cukup dengan memindahkan sarang madu kelulut kedalam kotak ukuran 40x50 cm dengan ketinggian 6 cm yang ditutup rapat sehingga tidak ada cahaya yg masuk kedalam sarang.
Selanjutnya diberi atap agar tidak terkena panas matahari langsung dan air hujan.
Dalam waktu relatif singkat kelulut sudah akan membuat sarang madu dikotak yang telah diletakkan dibagian atas kayu log. Usaha ini pun tidak menyita banyak waktu dan bisa disambi.
"Tidak butuh waktu lama, sekitar 3 bulan sudah bisa di ambil madunya, dan selanjutnya kelulut sudah bisa dipanen satu kali selama satu bulan," terang pria tiga anak itu.
Masih kata Iwan, untuk hasil yang maksimal mesti dibarengi dengan menanam bunga di sekitar madu kelulut, ada pun bunga yang paling digemari oleh kelulut adalah bunga air mata pengantin, bunga jeruk kasturi, dan bunga belimbing.
"Budidaya madu kelulut ini beda dari yang lain, semakin banyak orang yang membudidayakan maka harga semakin tinggi," ujarnya.
Iwan menambahkan, setiap bulannya harus mencapai 30-50 kg, untuk diekspor keluar negeri. Oleh karena itu ia mengajak dan mengajari tetangganya untuk beternak kelulut tersebut.
Tak hanya itu, ternyata Iwan juga produsen madu hutan Sialang. Hampir seluruh hutan di Siak telah ia telusuri untuk mencari sarang lebah bahkan hingga ke Sumatera Barat.
Biasanya madu yang ia kumpulkan mencapai 3 ton dan siap untuk di kirim ke pelanggan di luar negeri, seperti Singapura, Malaysia dan Korea. (RB/Agus)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…