RIAUBOOK.COM - Setelah ditemukan jejak harimau sumatera di wilayah Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, dunia maya kemudian diramaikan dengan foto-foto sadis korban terkaman hewan buas itu.
Namun Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memastikan hal tersebut berita bohong.
"Saya juga terima broadcast yang isinya keterangan korban jiwa pascakemunculan tapak harimau di Kampar. Sekaligus fotonya korban dengan kondisi kepala hilang. Itu semuanya hoax," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, kepada pers, Rabu (3/12/2019).
Terkait foto warga tewas korban serangan harimau, Haryono mengungkapkan foto tersebut adalah kejadian pada Mei 2019 di Sumatera Utara (Sumut).
"Korbannya atas nama Hasibuan. Kejadiannya ada di Sumut, jadi tidak benar kalau foto yang beredar itu kejadiannya di Desa Karya Indah," ujar Haryono.
Haryono menyebutkan penampakan tapak harimau di Desa Karya Indah yang berbatasan dengan Pekanbaru satwa yang dilindungi tersebut hanya sekadar melintas.
"Jadi sama sekali tidak benar ada korban jiwa di lokasi itu sebagaimana yang ramai di medsos. Saya heran, kenapa masih ada orang-orang yang membuat keresahan di masyarakat," kata Haryono.
Menurutnya, ada 14 petugas BBKSDA yang diterjunkan ke lokasi untuk mengedukasi masyarakat sejak penampakan tapak harimau. "Kami lakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak terjadi konflik. Memang harus tetap waspada pascamelintasnya harimau di desa itu," ujar Haryono.
Dalam penelusuran tim, katanya, harimau liar tersebut tapaknya sudah mengarah ke taman hutan raya (Tahura) Sultan Syarif Kasim. Harimau tersebut diperkirakan mengarah ke habitatnya. "Dari jejak kakinya yang ditelusuri tim di lokasi, harimau tersebut sudah mengarah ke Tahura," tegasnya. (cha/aan)
Sumber detik


Golkar Riau Akan Dipimpin Seorang Pejuang, Bukan Petarung
Goresan; Nofri Andri Yulan, S.Pi (Generasi Muda Partai Golkar)1. PI (Parisman Ikhwan) didukung penuh oleh Ketua DPD I Partai Golkar…