RIAUBOOK.COM, JAKARTA - Wafatnya Ibu Negara Presiden ke 6 Ani Yudhoyono membuat geger jagad raya, terlebih penyebab kematiannya ternyata akibat mengonsumsi secara berlebihan cemilan.
Makanan ini selalu dikantongi Ani Yudhoyono dan jadi favorit semua orang.
Tapi ternyata inilah makanan penyebab leukimia yang dideritanya.
Layaknya orang biasa, Ani memiliki camilan favorit.
Ia pun dikatakan suaminya selalu membawa camilan itu di kantongnya.
Namun siapa sangka kalau makanan itu bisa sebabkan leukimia.
Masuk Kantong Kanan dan Kiri
Pada talkshow Rosi yang dipandu Rosiana Silalahi yang ditayangkan KompasTV pada 13 Agustus 2016, terbongkar semua kebiasaan tidak bisa SBY.
Salah satunya adalah selalu membawa kacang bawang dan sambal atau cabai rawit di kantongnya.
Kedua makanan itu dibawanya bahkan sampai ke berbagai belahan benua dan bertemu bermacam-macam orang penting.
Saking sukanya dengan cabai rawit, sang istri pun juga turut dimintanya untuk membawa.
SBY pun tidak mau kalah.
Ia menyebut kalau sang istri sangat suka nyemil.
Ada salah satu merek cokelat wafer yang sangat digemari Ani.
Saking sukanya, SBY menyebut istrinya suka memasukkan cokelat wafer itu ke dalam kantong kanan dan kirinya.
Bahkan para asisten rumah tangga pun sudah tahu kegemaran Ani yang satu ini.
Nah, tapi sebelumnya, Humas BNPB Sutopo pernah melarangnya makan makanan manis.
Itu karena makanan manis bisa jadi 'makanan' bagi sel kanker untuk berkembang.
Kalau sudah begitu, sudah jelas kanker yang bersarang pada tubuh akan semakin menggerogoti kesehatan.
Tapi benarkah demikian?
Apakah tandanya kita tidak boleh mengonsumsi gula?
Dilansir dari ABC, pernyataan itu adalah benar.
Namun gula juga jadi makanan untuk sel-sel lain untuk fungsi tubuh sehari-hari.
Semua karbohidrat juga merupakan gula, artinya makanan yang tidak dianggap sebagai gula - seperti kentang, pasta, dan biji-bijian - pada akhirnya memecah menjadi gula sederhana dalam tubuh.
Hal itu dibenarkan oleh Profesor Sanchia Aranda selaku CEO Dewan Kanker Australia.
Ani Yudhoyono dan AHY (Instagram.com/@aniyudhoyono)
"Mengurangi gula akan menurunkan berat badan, dan akan membuat sistem kekebalan tubuh kurang efisien dan justru semakin besar kemungkinan kanker akan berkembang."
Terlebih lagi, tubuh kita pintar karena memiliki cara lain untuk mendapatkan glukosa.
Bahkan jika kita mencoba menghentikannya, tubuh akan mengubah simpanan lemak dan protein menjadi glukosa jika diperlukan.
Ahli biologi kanker Universitas New South Wales, Dr Darren Saunders mengatakan ada bukti kuat bahwa beberapa sel kanker juga memakan asam amino (blok pembangun protein) atau lipid (zat termasuk dalam lemak dan minyak).
Sumber-sumber ini digunakan sebagai bahan bakar metabolisme untuk memberi daya pada proses sel yang diperlukan, dan sebagai bahan baku untuk membangun sel-sel baru, dengan cara yang hampir sama dengan yang didapatkan gula.
Sumber grid/instagram
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…