Pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam negara kesatuan Republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar negara Republik Indonesia 1945. Pemilihan umum dimulai pada tahun 1955 yang diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Indonesia(PPI), kemudian disonsong oleh orde baru.

Kemudian setelah lengsernya Soeharto dan digantikan oleh wakilnya yaitu Bj Habibie yang segera menggelar pemilu demokratis, Tahun 2004 merupakan pemilu pertama pasca amandemen konstitusi. Banyak hal prinsip yang berbeda dengan pemilu pada masa-masa sebelumnya. Sampai pemilu yang terakhir ialah pada tahun 2014.

Agar terciptanya pemilihan umum yang berkualitas maka pihak penyelenggara pemilu haruslah terdiri dari figur-figur yang berkualitas, bertindak jujur, adil dan memegang moral politik seperti yang terjadi di indonesia pada tahun 1955. Tentu pemilihan yang berkualitas ialah harapan kita semua, agar dari pemilihan tersebut lahirlah figur-figur pemimpin yang Sidik, Amanah, Tabligh dan Fathanah. Untuk itu maka, selain dari peran penyelenggara pemilu, yang juga menentukan ialah peran dari setiap warga negara yang memiliki hak pilih untuk tidak golput apalagi bersikap apatis. Para pemilih yang pandai haruslah yang pertama, menggunakan hak suaranya dengan benar tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.

Kedua, tidak terpengaruh oleh godaan money politic. Tanpa adanya disiplin terhadap kedua instrumen tersebut maka, kehadiran pemimpin yang diidamkan hanya akan menjadi cita-cita yang tidak akan pernah terwujud.

Tanggal 15 februari 2017 akan diselenggarakan pemilihan kepala daerah serentak di indonesia, Di provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar yang akan melaksanakan pilkada ini. Momen ini sangat penting dan sangat berharga, untuk menentukan nasib Pekanbaru dan juga Kampar lima tahun kedepan. Maka marilah gunakan hak pilih anda pada 15 Februari 2017 dengan datang ke TPS masing-masing. Dan menjadi pemilih yang pandai.***

Penulis adalah Kepala Dinas Sosial dan Politik BEM FISIP Universitas Riau: Agus Riadi

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau