Riau Book- Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan Ukraina untuk mengembalikan dua tentara Rusia yang diculik. Bahkan, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut aksi penculikan ini adalah sebagai sebuah tindakan provokasi yang mencolok.

Gesekan antara dua negara yang saling berbatasan ini semakin memanas sejak beberaa bulan terakhir. Ditambah lagi dengan keterlibatan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berada dibelakang Ukraina menambah runyam krisis yang terjadi.

Sebelumnyna, dua orang tentara Rusia dilaporkan telah diculik oleh otoritas keamanan Ukraina di wilayah Crimea. Keduanya saat ini dikabarkan sudah dibawa ke wilayah Ukraina untuk menjalani peradilan.

Penculikan kedua tentara Rusia ini dibenarkan oleh pihak Kementerian Pertahanan Rusia. Kedua tentara itu diidentifikasi sebagai Maksim Odintsov dan Aleksander Baranov.

Menurut seorang sumber di Kemhan Rusia, kedua tentara itu dijebak sebelum akhirnya dibawa oleh otoritas keamanan Ukraina. Kedua tentara Rusia itu digiring dengan iming-imingi beasiswa penuh di Universitas Ukraina, oleh seorang yang dibayar oleh otoritas keamanan Ukraina.

"Personel Layanan Keamanan Ukraina melalui perantara memikat Odintsov dan Baranov dengan memberi mereka dokumen bersertifikat yang mengkonfirmasikan mereka memperoleh pendidikan tinggi di Universitas Ukraina," kata sumber itu, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (22/11).

"Keduanya ditangkap pada 20 November dan dibawa melintasi perbatasan ke wilayah Mykolaiv di Ukraina dengan tujuan yang jelas, yakni untuk menghukum mereka," sambungnya.

Kementerian Pertahanan Rusia juga memperingatkan, pihak berwenang Ukraina bisa menggunakan tekanan psikologis dan fisik untuk memaksa prajurit Rusia mengakui kejahatan yang dituduhkan kepada mereka.(ria/snc)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau