Bungkam Terhadap Nasib Muslim Rohingya, Suu Kyi Tuai Kecaman

Riau Book-Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, belum juga meluncurkan pernyataan resmi soal aksi kekerasan militer terhadap etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, yang telah berlangsung sejak awal Oktober. Bungkamnya tokoh demokratis peraih Nobel Perdamaian ini menuai kritik dari berbagai lembaga pemerhati HAM, terutama karena jumlah korban tewas telah mencapai puluhan orang.


Human Rights Watch (HRW) melaporkan, berdasarkan pengamatan satelit, sebanyak 1.250 rumah warga Rohingya di lima desa negara bagian Rakhine, Myanmar, rata dengan tanah, akibat hancur terbakar atau ambruk karena serangan militer.

Reuters melaporkan setidaknya 86 warga tewas dan 30 ribu lainnya melarikan diri akibat serangkaian aksi kekerasan militer terhadap Rohingya di Rakhine. Sementara itu, terdapat berbagai laporan media bahwa etnis Rohingya berupaya melarikan diri ke Bangladesh, namun juga ditolak oleh penjaga perbatasan.

Aksi kekerasan ini terjadi menyusul serangan terhadap pos polisi Myanmar pada 9 Oktober lalu, menewaskan sembilan aparat. Pemerintah Myanmar menuding "teroris Rohingya" berada di balik serangan itu, namun belum ada bukti yang jelas soal tuduhan tersebut.

Meski sudah menewaskan banyak korban dan menyebabkan ribuan warga melarikan diri, namun Suu Kyi sebagai pemimpin bayangan Myanmar yang mengklaim posisinya berada di atas Presiden Htin Kyaw, belum juga meluncurkan pernyataan apapun terkait aksi kekerasan ini.

Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk penerapan HAM di Myanmar, Yanghee Lee, mengkritik cara Suu Kyi menangani krisis ini. Ia menyerukan agar pemerintah menginvestigasi berbagai tudingan aksi pembantaian warga Rohingya oleh militer Myanmar.

"Penasihat negara, Aung San Suu Kyi, menyatakan bahwa pemerintah merespons situasi ini berdasarkan hukum yang berlaku. Namun, saya tidak melihat adanya upaya dari sisi pemerintah untuk menyelidiki soal tuduhan pelanggaran HAM [dalam insiden ini]," ujar Lee, dikutip dari Sydney Morning Herald.

"Malah, nampaknya, pemerintah hanya merespons dengan membantah tuduhan tersebut," tuturnya.

Lee mendesak pemerintah Suu Kyi untuk segera bertindak dan melindungi warga sipil Rohingya. Lee menyayangkan kekerasan terhadap Rohingya selalu didukung oleh militer. "Aparat keamanan seharusnya tidak diberikan katebelece (surat sakti) untuk meningkatkan operasi mereka," ucap Lee.

Suu Kyi, sebagai pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang memenangi pemilu demokratis tahun lalu, kerap vokal menyuarakan penerapan demorkasi dan HAM di Myanmar selama ini. Namun, wanita berusia 71 tahun ini dinilai jarang bersuara terkait diskriminasi terhadap etnis Rohingya.

"Bahwa pemerintah dengan mudahnya menolak tudingan pelanggaran hak asasi manusia bukan pertanda baik untuk NLD. Ketika aksi kekerasan dilakukan oleh pemerintah, ini harus menjadi perhatian seluruh rakyat di negara itu," kata Matthew Smith, pendiri lembaga HAM, Fortify Rights, yang berbasis di Bangkok, Thailand, dikutip dari CNN Indonesia.

"Kita belum melihatnya adanya kepemimpinan dari [Suu Kyi atau NLD] terhadap untuk menangani masalah ini," ujarnya.

Sejak menjabat, Suu Kyi memang telah membentuk komisi pemberantas pelanggaran hak asasi manusia di Rakhine, yang diketuai oleh mantan Sekretaris PBB Kofi Annan. Namun pada September lalu, warga Rakhine menolak kunjungan Annan yang dianggap sebagai perwakilan campur tangan asing dalam konflik di negara bagian itu.

Komentar teranyar dari Suu Kyi terkait aksi kekerasan di Rakhine diluncurkan pada September lalu dalam wawancara dengan CNN. Ia menyatakan bahwa pemerintahannya "kesulitan dalam mencoba menciptakan harmoni, pemahaman dan toleransi yang kami inginkan."

"Ini bukan satu-satunya masalah yang kita hadapi, [tapi] ini merupakan salah satu masalah yang dicermati komunitas internasional," kata Suu Kyi, setelah penunjukan Annan.

Juru bicara Kordinasi Hubungan Kemanusiaan Myanmar, Pierre Peron, memaparkan bahwa sekitar 30 ribu orang diperkirakan terlantar dan ribuan lainnya terluka menyusul bentrokan militer dengan Rohingya di Rakhine. "Ini termasuk 15 ribu orang, yang menurut informasi yang belum terverifikasi, diduga terlantar setelah bentorkan," tuturnya.

Ia menambahkan operasi kemanusiaan yang menyediakan makanan, uang tunai, dan berbagai kebutuhan dasar lainnya kepada sekitar 150 ribu orang di Rakhine, untuk saat ini ditangguhkan selama 40 hari.

Sebanyak lebih dari 3.000 anak dengan malnutrisi akut (SAM) juga tidak mendapatkan perawatan yang memadai. "Tanpa perawatan dan perlindungan yang memadai, banyak anak yang menderita SAM berisiko kehilangan nyawa," tutur Peron.(ria)


Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau

foto

Terkait

Foto

ILC Dikabarkan Stop Tayang, KPI: Masih Peringatan

Riau Book-Komisioner Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dewi Setyorini mengatakan program Indonesia Lawers Club (ILC) di TVOne belum diberhentikan.…

Foto

Operasi Zebra 2016 Sistem Hunting untuk Menekan Pelanggaran Lantas

Riaubook - Operasi Zebra 2016 dilaksanakan secara serentak diseluruh Indonesia, terhitung mulai tanggal 16 hingga 29 November dengan target ke…

Foto

Muslim Rohingya Dibantai dan Diburu, Militer Myanmar Malah Cari Kambing Hitam

Riau Book-Myanmar yang saat ini diperintah faksi politik yang dipimpin pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, menuai kritik…

Foto

Lima Desa Dihancurkan, 1.250 Bangunan Dibakar, Perbuatan Militer Myamar terhadap Rohingya

Riau Book-Citra satelit terbaru yang ditunjukkan kelompok Human Rights Watch (HRW) pada Senin (21/11/2016) menunjukkan lima desa komunitas Rohingya dibakar…

Foto

Menag RI Ajak Umat Islam Lakukan Qunut Nazilah Demi Rohingya

Riau Book- Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengajak umat Islam di Indonesia melakukan doa khusus untuk keselamatan warga etnis Muslim…

Foto

Presiden Jokowi Ketakutan, Perintahkan TNI dan Polri Awasi Makar

Riau Book-Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kepolisian dan TNI mewaspadai makar dalam rencana demo berikutnya mengenai Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki…

Foto

Kapolri: Info yang Kami Terima, Aksi 25 November ada Yang Mau Nguasai Gedung DPR

Riau Book- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan dari info yang dirinya terima, pada tanggal 25 November mendatang akan ada aksi…

Foto

Pemerintah Mulai Panik, Kaitkan Aksi 2 Desember dengan Makar

Riau Book- Pemerintah saat ini tengah dilanda panik, dan phobia terhadap setiap aksi demo. Bahkan, respon aparat yang mengaitkan aksi…

Foto

Megawati Mendadak Temui Jokowi di Istana

Riau Book-Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin…

Pelantikan DPD LMB Bengkalis, Panitia: Letjen (Purn) H. Sarwan Hamid Hadir

Riau Book - Panitia pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Laskar Melayu Bersatu (DPD LMB) Kabupaten Bengkalis, mengagendakan kehadiran Datuk Panglima Besar…

Persiapkan Pelantikan, DPD -LMB Kabupaten Bengkalis Gelar Rapat Terbatas

Riau Book - Pengurus inti Dewan Pimpinan Daerah Laskar Melayu Bersatu (DPD-LMB) Kabupaten Bengkalis, Senin (21/11/2016) siang, menggelar rapat terbatas…

Kapolres Bengkalis Pimpin Sertijab Kapolsek Bukit Batu

Riau Book - Kapolres Bengkalis AKBP Hadi Wicaksono SIK memimpin serahterima jabatan Kapolsek Bukit Batu, Kasat Sabara Polres Bengkalis dan…

Foto

Sikap Suu Kyi Terhadap Derita Rohingya, Dinilai Memalukan

Riau Book- Sikap Aung San Suu Kyi yang bungkam terhadap derita yang dialami komunitas Muslim Rohingya, dinilai sebuah tindakan memalukan.…

Foto

Ibu Kota Myanmar Diguncang Tiga Ledakan Bom

Riau Book- Ibu Kota Myanmar di sebelah selatan Yangon, Minggu sore sekitar pukul 17.20 WIB waktu setempat diguncang tiga kali…

Foto

Biadab, Israel Penjarakan 350 Anak Palestina, Sebagian Besar Dibawah Umur

Riau Book- Selain mencaplok sebagian besar wilayah Palestina, Israel juga telah memenjarakan ratusan anak-anak Palestina, sebagian besar masih dibawah umur.…

Foto

Pria Ini Potong Tubuh Istrinya Delapan Bagian, Karena Dilarang Pesta Seks di Thailand

Riau Book- Karena dilarang liburan dan pesta seks di Thailand, seorang pria di Jerman memutilasi dan memotong tubuh istrinya menjadi…

Foto

Monyet Sebabkan Perang Saudara di Libya, Berikut Kisahnya

Riau Book- Dua faksi di Kota Sabha, Libya terlibat dalam pertikaian dan pertempuran yang disebabkan oleh ulah seekor monyer. Belasan…

Foto

Bekerja Bak Politikus, Jaksa Agung Dinilai Layak Dapat Rapor Merah

Riau Book-Pengamat Hukum Pidana Chairul Huda menilai posisi Jaksa Agung HM Prasetyo yang sempat merangkap menjadi politikus, menjadi salah satu…

Foto

ISIS Eksekusi Dua Ulama Mesir

Riau Book- Kelompok-kelompok sempalan ISIS saat ini terus melakukan propaganda, termasuk kelompok Ansar Bayt al-Maqdis, kelompok afiliasi ISIS di Sinai,…

Foto

Tentara di Perbatasan Rusia Terlibat Pertempuran Sengit, Latihan Perang Pasukan NATO

Riau Book- Daerah di wilayah Lithuania yang berbatasan langsung dengan Rusia, ribuan tentara terlibat dalam pertempuran sengit. Bahkan, masing-masing pasukan…

Pendidikan