RIAUBOOK.COM - Tabung gas elpiji tiga kilogram di sejumlah pangkalan gas di Kota Pekanbaru, Riau, kosong hingga mengakibatkan kelangkaan.

Hal itu dilaporkan disebabkan adanya agen yang bermasalah. Mereka memiliki internal sehingga distribusi pun terhambat.

Padahal agen tersebut mestinya melakukan pendistribusian gas melon ke 60 pangkalan gas. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengetahuinya setelah melakukan konfirmasi dengan Pertamina.

"Hasil konfirmasi dengan Pertamina bahwa PT.SGM Ini punya masalah internal, sehingga distribusi ke agen terhambat," terang Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin kepada pers, Rabu (2/8/2023).

Dirinya menjelaskan bahwa gangguan distribusi gas elpiji subsidi ini berlangsung sejak Desember 2022 silam. Namun pada bulan April 2023 proses penyaluran ke pangkalan tapi dengan jumlah tabung gas yang tidak sesuai.

Pria disapa Ami menyebut bahwa agen cuma menyalurkan 30 persen dari kuota awal di setiap pangkalan.

Dia mencontohkan ada pangkalan gas melon yang mendapat 400 tabung gas per bulan.

"Tapi kenapa cuma mendapat 30 persennya, atau sekitar 130 tabung saja dalam sebulan. Sisa tabung itu kita bakal pertanyakan nanti," ujarnya.

Mantan Camat Rumbai ini akan meminta keterangan lebih lanjut perihal permasalahan ini pada pekan depan. Ia menunggu keterangan lebih lanjut dari agen dan Pertamina.

Apalagi kelangkaan gas elpiji tiga kilogram masih terjadi. Ia mengaku penelusuran lebih lanjut segera dilakukan guna memastikan distribusi gas elpiji subsidi bagi masyarakat miskin.

"Kita akan lakukan penelusuran lebih lanjut, guna memastikan distribusinya kemana saja. Kan kita tidak mau jatah gas tiga kilo di Pekanbaru malah keluar ya," kata dia.

Total di Kota Pekanbaru ada 1.200 pangkalan gas elpiji. Sedangkan jumlah agen gas elpiji sebanyak 23 agen.

"Nanti kita akan kerjasama dengan Pertamina, jadi untuk pengawasan bakal dilakukan bersama para agen elpiji agar lebih efektif," kata dia. (bun)