Riau Book - Persaan kebersamaan untuk membangun lingkungan tertanam di dalam misi Yayasan Komunitas Aksi Lingkungan (Komunal) dan ini menjadi modal pemersatu melalui kegiatan-kegiatan bertemakan lingkungan.

"Termasuk kearifan lokal yang memang amat penting agar lingkungan dapat terjaga baik," kata Asisten III Pemerintah Provinsi Riau, Khasiarudin kepada RiauBook.com di ruang kerjanya, Jumat (3/2/2017).

Ia katakan, kearifan lokal adalah segala bentuk kebijaksanaan yang didasari nilai-nilai kebaikan untuk lingkungan dan keberlangsungannya dijaga untuk kurun waktu yang panjang.

"Semisal merusak lingkungan diklaim sebagai tindakan pelanggaran adat dan pelakunya mendapat sanksi adat selain juga sanksi hukum yang berlaku," kata Khasiarudin.

Ia berharap, kearifan lokal juga menjadi salah satu tujuan atau misi dari Yayasan Komunal yang saat ini tengah menunjukkan eksistensinya dibidang lingkungan hidup.

Khasiarudin menjelaskan, bahwa sebelumnya dia sempat menjabat sebagai Kepala Badan Lingkungan Hidup yang saat ini berganti nama menjadi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau.

"Ketika itu saya sudah sempat membuat usulan agar ada aturan tentang kearifan lokal yang di dalamnya menjaga unsur-unsur kearifan lokal," kata dia.

Unsur-unsur yang dimaksud yakni; pola pikir masyarakat yang berbudi pekerti baik, perasaan mendalam terhadap tanah kelahiran, tabiat baik yang melekat di diri tiap masyarakat meski di lingkungan manapun, filosofi hidup masyarakat yang mendarah daging dan tetap lekat meski telah lama hidup di perantauan, serta keinginan besar untuk tetap menjalankan adat atau tradisi yang telah lama diikuti secara turun temurun.

"Maka kearifan lokal tumbuh dan menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat itu sendiri, di mana beberapa hal akan berperan penting dalam perkembangan bahasa, agama, pendidikan, kesenian dan lainnya," demikian Khasiarudin. (RB/fzr)