Riau Book - Siapa yang menyangka, di daerah yang katanya kaya raya dengan sumber minyak "atas bawah" ini ternyata dipadati oleh jiwa yang stres. Menurut catatan pihak berwenang, dari 4287.698 orang dewasa, jumlah pasien gangguan mental emosional mencapai 115.776 jiwa, dan tergunjang jiwa sebanyak 3.858 orang. Selain itu ada juga yang mengalami gila parah sehingga dipasung yakni sebanyak 551 orang.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan itu saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS), Senin (12/10) di Rumah Sakit Jiwa Tampan, Pekanbaru. Peringatan HKJS 2015 tersebut dihadiri perwakilan SKPD di lingkungan Pemprov Riau dan instansi terkait di bidang kesehatan.(Baca: Sama-sama brantas narkoba)

Rangkaian kegiatan yang juga dihadiri seluruh kepala RSJ se Riau terlihat berlangsung khidmat. Dalam kesempatan itu, Plt Gubri menginstruksikan kepada seluruh bupati dan walikota, untuk mendukung program bebas pasung bagi pasien gangguan jiwa.(Baca: Ayo kawal polisi)

Poin ini menjadi perhatian karena sejalan dengan program pemerintah pusat yakni, Indonesia Bebas Pasung. Hal itu juga dilakukan dalam upaya mengoptimalkan pelayanan medis kepada masyarakat.(Baca: Tentang orang aneh)

"Saya sampaikan kepada seluruh bupati/walikota se Provinsi Riau, agar kiranya turut mendukung program Provinsi Riau. Terutama, bebas pasung secara nyata di wilayah masing-masing," paparnya. (Baca: Pie kabare Pak Jokowi)

Mantan Legislator Riau itu juga mengatakan, kesehatan jiwa sangat penting bagi setiap orang. Karena dengan sehat jiwa maka semua orang akan menjadi produktif dan mampu hidup harmonis dan melaksanakan kehidupan sehari-hari secara normal. (Baca: Konflik tanah)

Saat ini di Riau katanya, dari 4287.698 orang dewasa, jumlah pasien gangguan jiwa sekitar 00,09 persen atau 3.858 orang. Kemudian, jumlah pasien gangguan mental emosional 115.776 jiwa dan jumlah pasien pasung sebanyak 551 orang. (MC Riau)