Riau Book-Sindrom nefrotik adalah salah satu penyakit ginjal yang membuat kerusakan pada sistem penyaringan ginjal, sehingga protein yang disebut albumin akan banyak dikeluarkan ke dalam urin (albuminuria).

Gejala sindrom nefrotik antara lain urin berbusa, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, edema (retensi cairan atau pembengkakan), pengecilan otot, sakit perut dan pusing.

Beberapa penyebab Sindrom Nefrotik bisa digambarkan sebagai berikut.

Pertama perubahan pada sistem kekebalan tubuh (red sistem imun) dan merupakan jenis sindrom nefrotik yang paling umum pada anak-anak, kondisi ini disebut 'minimal change' karena filter ginjal tampak normal jika dilihat di bawah mikroskop, sedangkan penyebabnya diduga merupakan perubahan sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh, pada kondisi ini fungsi ginjal masih normal dan prospek untuk pemulihan biasanya sangat baik.

Kedua, Peradangan-peradangan lokal atau kerusakan pada filter ginjal, pada kondisi ini pengobatan biasanya tidak menyelesaikan masalah, dan ginjal dapat secara bertahap kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dan kelebihan air dari darah.

Untuk yang ketiga sindrom nefrotik sekunder dan disebabkan oleh penyakit tertentu termasuk diabetes, kanker dan penyakit lupus (SLE) serta obat tertentu yang bersifat racun terhadap ginjal (nefrotoksik).

Salah satu penyakit ginjal yang sering kita kenal dengan istilah ginjal bocor ini jarang terjadi tetapi dapat dialami oleh siapa saja, seperti yang dialami Matiuli Santi (36) yang merupakan warga Dumai.

Dikatakannya, pada tahun 2013 badanya mulai membengkak dan akhirnya memeriksakan diri ke dokter sehingga dilakukan biopsi gindal dan diketahui bahwa mengalami Sindrom Nefrotik.

Sejak diketahui mengidap Sindrom Nefrotik Santi harus melakukan rawat jalan 1 kali dalam 10 hari untuk mengetahui kadar albumin dalam darahnya sehingga perlu diberikan obat albumin oleh dokter.

Santi sendiri merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak tahun 2014 dan tentunya karena penyakit yang dialami tersebut dirinya rutin berkunjung ke rumah sakit untuk mendapatkan Pelayanan Kesehatan.

"Alhamdulillah sejak beberapa tahun yang lalu hingga sekarang, pelayanan kesehatan yang diberikan berjalan lancar, semua biaya yang saya butuhkan hingga sekarang ditanggung oleh BPJS Kesehatan melalui JKN-KIS" jelas Santi.

Dikatakannya, Sindrom Nefrotik merupakan salah satu penyakit yang memerlukan waktu pemulihan yang lama (red,jangka panjang) bagi penderitanya sehingga memerlukan biaya yang cukup besar untuk pelayanan kesehatan, contohnya untuk mendapatkan Albumin bisa menelan biaya hingga 1 juta lebih sekali pemakaian, jika harus dikonsumsi dalam waktu yang lama tentunya akan memakan biaya yang besar.

Dikatakannya kembali, apabila telah bergabung menjadi peserta JKN-KIS hal tersebut tidak perlu lagi khawatirkan karena biaya pelayanan kesehatan yang sesuai dengan indikasi dokter akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Jika masalah biaya pelayanan kesehatan telah teratasi melalui JKN-KIS, dirinya juga mengatakan masyarakat harus menjaga pola hidup yang sehat agar terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan.(RB/iwan)