Riau Book-Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita, seorang guru Sekolah Dasar menganjurkan masyarakat untuk segera bergabung program BPJS Kesehatan

Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiganya, dan berdasarkan data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks, ini merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita di dunia.

Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.

Bertepatan dengan peringatan hari guru pada tanggal 24 November yang lalu, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan secara serentak mengadakan pemeriksaan IVA Test gratis di seluruh wilayah Indonesia.

Khususnya di Kabupaten Rokan Hilir dilaksanakan di Puskesmas Bagan Punak, Juniar (41), berprofesi sebagai guru pada salah satu Sekolah Dasar di Rokan Hilir, merupakan salah satu peserta pemeriksaan IVA test gratis.

"Program yang dilaksanakan sangat bagus dalam rangka pencegahan dini dan deteksi kanker serviks, saya tentunya takut akan penyakit yang timbul di kemudian hari, utunglah ada program IVA Test dari BPJS Kesehatan, jika program ini tidak ada belum tentu saya termotivasi untuk memeriksakan diri," kata Juniar, Senin (5/12/2016)

Juniar juga merupakan peserta JKN-KIS, dan telah terdaftar sejak tahun 2010 sebagai peserta Pekerja Penerima Upah, selama menjadi peserta dirinya merasa bersyukur karena dengan adanya program ini masyarakat tidak perlu khawatir akan biaya yang timbul jika sakit datang.

Hal ini disampaikan Juniar berdasarkan pengalamannya beberapa tahun silam, pada saa itu suaminya mengalami patah tulang paha dan dilakukan operasi pemasangan pen hingga dibuka kembali pada tahun 2015.

Operasi tersebut bisa menelan biaya sebesar Rp 10 juta hingga Rp 13 juta, tetapi disitulah peran JKN-KIS, peserta tidak perlu lagi memikirkan biaya besar untuk pengobatan karena sudah ditanggung oleh program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

"Tidak hanya itu, waktu itu biaya melahirkan juga ditanggung oleh JKN-KIS, alhamdulillah tertolong dengan program ini, jika tidak ada tentunya akan sulit untuk mencari dana yang besar," kata Juniar kembali.

Juniar mengatakan sebaiknya masyarakat paham program JKN-KIS ini sangat berguna, terutama ketika saat sakit dan butuh biaya besar, dirinya juga sering menganjurkan terutama dari kalangan keluarganya untuk bergabung dalam kepesertaan program tersebut dan merupakan bentuk sosialisasi positif di kalangan masyarakat dalam mendukung program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.(RB/one)