Riau Book - Pertambahan atau pembludakan jumlah penduduk sudah tidak bisa terelakkan lagi bagi Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, terlebih setelah Lebaran.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Provinsi Riau, Syamsi mengakui hal itu. Pertambahan penduduk Riau terus terjadi kenaikan setiap tahunnya. Saat ini jumlah penduduk Riau per semester II tahun 2015 sudah berjumlah 5.889.792 jiwa. Ini diluar dari data yang tidak terdaftar di catatan sipil.

"Pertambahan penduduk terus terjadi tiap tahunnya. Ini terutama terjadi pada momen pasca hari raya dan tahun ajaran baru. Apakah mencari pekerjaan maupun dalam melanjutkan pendidikan. Ini terutama para perantau yang mudik lebaran, saat kembali membawa beberapa anggota keluarga atau sanak famili untuk ikut ke Riau," jelas Syamsi.

Disampaikan juga, disamping adanya harapan yang menjanjikan dalam mendapatkan keberuntungan ekonomi, migrasi yang terjadi juga bisa dengan pertimbangan di daerah tetangga sering terjadi bencana alam. Sehingga mencari tempat tinggal yang aman. "Di Riau pertambahan penduduk yang tinggi tedapat di Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Duri, Bagan Batu dan di Siak", sebutnya.

Disampaikan juga, mengenai keberadaan migrasi yang jadi persoalan di daerah adalah pendatang yang tidak punya identitas dan skill yang memadai. Sehingga akan kelakukan apa saja dalam menyabung kehidupan. "Bahkan ada juga migrasi ini terjadi dalam memanfaatkan momen tertentu yaitu sebagai pengemis", tambahnya menyebutkan salah satu bentuk tujuan kedatangan.

Bagian Sistim Informasi Kependudukan Disnakertrans Riau, Supaiman saat dikonfirmasi mengakui, jumlah penduduk Riau berdasarkan data sebelumnya berjumlah sekitar 6 juta lebih. Tapi berdasarkan pendataan sistim KTP elektronik, dimana tidak adalagi KTP ganda, maka jumlah penduduk Riau hanya 5. 889.792 jiwa.

"Pertumbuhan penduduk Riau tahun 2015 berkisar 3,02 persen," jelasnya sembari mengatakan kalau lebih jelas bisa dikonfirmasi dimasing-masing kabupaten/kota yang ada.

Disampaikan juga oleh Supaiman, masalah pengaturan terjadap pendatang sudah ada aturan yang berlaku. Setiap pendatang harus sudah memiliki identitas atau KTP selama keberadaan sekitar 6 bulan. "Kita saat ini sudah melakukan jemput bola pada warga dalam masalah pendataan ini. Begitu juga dalam penertiban, dengan melakukan razia yang melibatkan instansi terkait di masing-masing kabupaten/kota," katanya menerangkan. (RB/MC)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau