Riau Book - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Dumai Kambali, sangat menyayangkan tindakan Dedi Iskandar security PT Pelindo I Cabang Dumai yang meremehkan profesi awak media di Kota Dumai.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.45 WIB pada hari Jum'at (19/2/2016) dihalaman kantor PT Pelindo I Cabang Dumai di Jalan Sultan Syarif Kasim, menurut Kambali kejadian tersebut bentuk pelecehan terhadap profesi wartawan.

"Sudah jelas, oknum security tersebut sudah melecehkan organisasi wartawan dan juga telah melanggar undang-undang No 40 tahun 1999 terkait kebebasan pers," tegas Kambali kepada Riau Book melalui sambungan seluler, Jum'at (19/2/2016).

Beliau juga menjelaskan, pada Pasal 18 Ayat 1 UU Pers No.40/1999 dijelaskan bahwa setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan kemerdekaan pers dalam mencari, memperoleh, & menyampaikan gagasan dan informasi, terkena sanksi ancaman pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda maksimal Rp. 500.000.000.

"Ini sudah merupakan pelanggaran, apapun situasi dan kondisinya, security tidak berhak melarang, mengintervensi pekerjaan atau peliputang yang dilakukan oleh wartawan," ujar Kambali.

Menurutnya, kejadian yang terjadi di PT Pelindo I Cabang Dumai tersebut bentuk tidak berjalannya mekanisme pembangunan karakter yang dilakukan perusahaan tersebut kepada pekerjanya, seharusnya perusahaan seperti Pelindo Dumai, tidak menempatkan petugas yang kurang wawasan seperti itu.

"Ini jelas kurang maksimalnya pelayanan yang dilakukan Pelindo Dumai, lihat saja dari petugas Satpamnya saja sudah memperlakukan awak media seperti itu, kami minta kepada perusahaan Pelindo Dumai memberikan sanksi tegas kepada Satpam tersebut,"akhirnya.(RB/one)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau