RiauBook - Presiden membentuk Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) yang bertugas melakukan kajian dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait bidang ekonomi dan industri. Dalam komite ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir sebagai Ketua KEIN.

Dengan dilantiknya Ketua KEIN, diharapkan ekonomi di bidang industrialisasi memiliki nilai tambah. Ketua KEIN dilantik Presiden berdasarkan surat Peraturan Presiden No.8/2016.

Menurut Kepala Negara, dengan fokus ekonomi industrialisasi diharapkan terdapat nilai tambah dari bahan baku yang dimiliki dari sumber daya alam dan mengurangi ekspor komoditas mentah.

"Tidak lagi nanti kita ekspor bahan baku, tidak lagi kita ekspor barang-barang yang tidak jadi atau setengah jadi. Targetnya memang industrialisasi, hilirisasi ekspor barang setengah jadi atau barang jadi sehingga ada nilai tambah," ujar Dia.

Pembentukan KEIN dalam pemerintahan Kabinet Kerja hampir serupa dengan Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang dibentuk masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. KEN pada masa Kabinet Indonesia Bersatu saat itu dipimpin oleh pengusaha Chairul Tandjung.

KEIN beranggotakan 19 orang diantaranya yaitu Arif Budimanta, Putri Wardani, Hendri Saparini, Eddy Sariaatmadja, Sudhamek, Johny Darmawan, Andri BS Sudibyo, Sonny Budi Harsono dan Beny Soetrisno. Jokowi menegaskan, perbedaan KEN dengan KEIN yang dibentuknya adalah pada penekanan di bidang industri.

"Ini heavynya lebih pada industrialisasi, pada hilirisasi yang memberikan backup pada pertumbuhan ekonomi, bedanya itu. Ini (KEIN) fokus ke industrialisasi, hilirisasi," ujar Presiden di Istana Negara Jakarta.

Kepala Negara menegaskan, dipilihnya Soetrisno Bachir selaku ketua KEIN karena yang bersangkutan dinilai dapat menjembatani antara akademisi dengan pengusaha. "Beliau (Soetrisno) kan pengusaha juga," tambahnya.

Sementara itu Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengatakan, dalam waktu satu bulan kedepan KEIN akan membuat roadmap ekonomi industri sehingga dapat memberikan arahan rekomendasi itu kepada pemerintah. Menurut dia, saat ini merupakan momentum industrialisasi untuk Indonesia.

"Masukan-masukan yang kita berikan (ke pemerintah) memang karena kebanyakan anggota KEIN para profesional dan enterpreneur yang sudah biasa melakukan keputusan-keputusan, ini juga kita rekomendasinya yang bisa dieksekusi, bisa dijalankan Presiden, dan bukan yang mengawang-awang," ujar mantan Ketua Umum PAN ini.

Terkait posisinya yang masih menjadi anggota PAN, Soetrisno mengatakan akan segera mengundurkan diri dari partai. Keberadaan dirinya sebagai pejabat negara dalam Kabinet Kerja menurutnya tidak mewakili PAN.

"Saya sekali lagi katakan, saya tidak mewakili PAN disini, tetapi sebagai enterpreneur, profesional. Kalau urusan PAN urusannya Ketua Umum dan nanti saya juga harus lengser keprabon, karena mendapat jabatan seperti ini tidak boleh aktif lagi di partai," tambahnya. Ojin

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau