Riau Book - Sejauh ini jabatan Wakil Gubernur Riau masih kosonf, walau demikian dana operasional untuk jabatan itu tetap dianggarkan sebesar Rp1,8 miliar dan terkena rasionalisasi hingga menjadi Rp800 juta.

Menurut Kepala Bappeda Riau Rahmad Rahim penganggaran operasional untuk jabatan Wagubri yang masih kosong tersebut sebagai bentuk antisipasi. Kalau pun nantinya dimata anggaran APBD-P itu tidak terpakai karena 'orang nomor dua' itu belum juga ada, terpaksa masuk kas daerah kembali.

"Sebagai antisipasi, kitakan tidak tahu apa yang terjadi. Kalau Wagubnya belum ada, tentu anggarannya tidak dipakai," kata Rahmad Rahim, Minggu (9/10/16).

Kalau tadinya anggaran untuk Wagubri terkena rasionalisasi, hal sama juga berlaku untuk Sekdaprov Riau yang semula dianggarkan Rp1,8 miliar dirasionalisasi menjadi Rp800 juta.

"Alasannya sama karena semua mata anggaran dilakukan efisiensi. Hal ini sebagai bentuk konsekuensi berkurangnya pendapatan anggaran khususnya dari sektor migas yang selama ini menjadi tumpuan," ungkap Rachmad.

Sementara Gubernur Riau yang juga Ketua DPD Golkar Riau Arsyadjuliandi Rachman saat dikonfirmasi terkait sosok pendamping masih belum mau terbuka. Berapa nama calon Wagubri yang dikirim ke DPP Golkar juga selalu dijawabnya dengan candaan.

"Jawabannya masih itu juga, ya dua orang itu," ujar Andi Rachman (sapaan akrabnya) sambil menyebut nama-nama wartawan.

Apakah orang nomor satu ini menganggap penting kehadiran seorang pendamping, faktanya sampai saat ini Andi terkesan kurang bersemangat jika saja membahas posisi Wakil Gubernur. Sempat beredar rumor kalau 'peran pengganti' Annas Maamun, Gubernur Riau sebelumnya yang telah divonis bersalah karena kasus hukum yang membelitnya, lebih menikmati jabatan sendiri ketimbang harus berbagi lagi dengan yang lain.

Selain itu, sejumlah nama seperti Ahmad Syah Harofie (asisten I Setdaprov Riau) dan Wan Thamrin Hasyim (mantan Bupati Rohil) dikabarkan DPD Golkar Riau sudah mengirimnya ke DPP. Namun disebutkan pula, diantara dua nama itu, DPP turut menyelipkan nama Ansar Ahmad, mantan Bupati Bintan yang juga Ketua DPD Golkar Kepri.

Benar atau tidak, sayangnya Andi sampai saat ini belum pernah mengklarifikasinya. Jika ditanya, Andi lebih memilih menjawab dengan candaan atau mengelak dengan istilah pertanyaan titipan. (RB/MC)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau