Riau Book- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia menduga tiga kelompok bersenjata di Filipina selatan yang menyandera para warga negara Indonesia (WNI) berkomplot. Total ada 10 WNI yang disandera para kelompok bersenjata di Filipina.

"Kita punya keyakinan bahwa yang menangkap tiga orang di Malaysia itu melakukan koordinasi dengan pelaku penculikan tujuh WNI sebelumnya," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, pada Sabtu (6/8/2016).

Kecuriagaan ini muncul, menurut Iqbal, karena dari tiga kelompok itu hanya satu yang sangat aktif melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan dan Pemerintah Indonesia. Sedangkan dua kelompok lainnya sangat jarang berkomunikasi.

"Karena kalau kita lihat, misalnya yang tujuh terbagi dua, yakni tiga dan empat orang, yang menculik empat orang ini aktif melakukan upaya untuk segera ditebus. Yang lainnya baru dua kali melakukan komunikasi, sehingga jarang sekali, dan sama sekali tidak mendesak kita. Jadi, kita punya keyakinan kuat mereka melakukan koordinasi," katanya seperti dikutip dari sindonews.

Tujuh awak kapal Charles 001 dan Robby 152 diculik oleh kelompok bersenjata Filipina di wilayah perairan Sulu pada akhir Juni lalu. Penculikan dilakukan dua kali, dan dilakukan oleh dua kelompok bersenjata yang berbeda.

Kemudian, tiga orang WNI kembali diculik di wilayah perairan Malaysia pada bulan Juli lalu. Ketiga WNI itu adalah anak buah kapal (ABK) yang bekerja di kapal penangkap ikan Malaysia.(ria)

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau