Riau Book - Meski menjadi prioritas terakhir rencana pembangunan jalan tol di Sumatra, tol Pekanbaru - Dumai akhirnya jelas masa depannya, karena Desember mendatang akan dimulai Groundbreaking Pembangunan yang dimulai dari Muara Fajar Pekanbaru.

Hal ini dipatikan Dirjen Bina Marga Kementerian PU Perumahan Rakyat Hedijanto W Husaini usai menggelar rapat bersama Pelaksana tugas Gubernur Riau dan Direktur Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra sebagai kontraktor yang mengerjakan pembangunan tol tersebut di kantor Gubernur Selasa kemarin.

"Setelah kami memantau ke lapangan dan mengumpulkan seluruh informasi maka dapat dipastikan rencana Groundbreaking akan tetap dilaksanakan pertengahan Desember mendatang,"ujar Hedijanto usai rapat.

Menurut Hedijanto saat ini lahan yang sudah dibebaskan sudah sepanjang 19 Kilometer dan dilanjutkan lagi 2 kilometer pembebasan daerah Pekanbaru. Di lokasi itu nantinya akan digelar Groundbreaking yang dihadiri Presiden Jokowi.

"Mengenai lokasi Groundbreaking kemungkinan akan dilakukan di Mura Fajar di pintu dari Pekanbaru, dalam dua minggu ini akan dibebaskan lahannya, karena lahannya milik warga,"ujar Hedijanto.

Menurut Hedijanto, dari empat titik prioritas tol Sumatra, semuanya sudah berjalan dalam tahap Pembangunan yang dilakukan PT Hutama Karya, kecuali tol Pekanbaru-Dumai, selainnya sudah berjalan dan sudah Groundbreaking seperti tol Medan-Binjai, Palembang-Muara Enim dan Prapat-Binjai.

"Bukan tidak diperhatikan Tol Pekanbaru-Dumai melainkan, beberapa waktu lalu masih asap makanya sekrang kami turun dan pastikan akan diGroundbreaking Desember mendatang,"jelas Hedijanto.

Mengenai pembebasan lahan sendiri untuk lahan yang tersisan dimana secara keseluruhan 129 Kilometer. Menurut Hedijanto menyebutkan sudah disiapkan anggaran secara keseluruhan

"Kalau lebarnya 120 meter maka dianggarkan Rp340 Miliar anggaran untuk pembebasan lahan. Ditargetkan semuanya pada awal tahun 2017 mendatang sudah selesai,"jelas Hedijanto.

Sementara itu, untuk proses pemebabasan lahan akan seiring berjalan dengan pembangunan setelah dilakukan Groundbreaking Desember mendatang.

"Peralatan sudah masuk pertengahan desember mendatang,"ujarnya.

Menurut Hedijanto untuk saat ini yang sedikit berat adalah pembebasan lahan milik warga untuk 132 titik di Pekanbaru sedangkan pembebasan lahan di kawasan perkebunan menurut Hedijanto akan lebih mudah.

Mengenai RTRW Hedijanto menambahkan sudah tidak menjadi persoalan lagi, karena seiring berjalan sudah diselesai melalui tim monitoring dari berbagai kementerian.

"Kami minta dispensasi kepada buk Menteri LHK untuk pembebasan kawasan itu, karena dalam UU juga sudah diatur jika untuk kepentingan umum terutama jalan tol tidak melanggar aturan,"jelasnya.

Sementara itu Dirut PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra menyebutkan pihaknya sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp15 Triliun untuk pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai tersebut.

"Kalau kami hitung-hitung pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai itu, sekilo menghabiskan anggaran sebesar Rp110 Miliar. Begitu Groundbreaking kami akan langsung kerjakan,"ujar I Gusti Ngurah Putra kepada Tribun.

Menurut I Gusti Ngurah, untuk tahap awal ini akan fokus dalam pembangunan 19 Kilometer yang sudah selesai pembebasan lahannya.

"Inikan tol secara integrasi dari Lampung hingga Sumatra Utara,"ujar I Ngurah.

Sementara itu, Pelaksana tugas Gubernur Riau mengharapkan seluruh niat baik dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian PU ini bisa terealisasi, selain mendukung Industri di Riau juga merupakan untuk pembangunan Riau.

"Ini permulaan bagus kepada Riau untuk pembangunan Riau, kita mengharapkan Groundbreaking ini berjalan sesuai dengan keinginan,"ujar Plt Gubri.

Karena untuk mendukung transportasi dari Riau daratan menuju Riau pesisir harus didukung penuh jalur transportasi jalan. "Tidak hanya jalan Tol Pekanbaru-Dumai, jalan ke Tanjung Buton, dan Kuala Enok," jelasnya.