RIAUBOOK.COM - Pemerintah Kota Dumai menetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karlahut) selama 75 hari kedepan, sekitar Lima Ratus Juta Rupiah akan dikucurkan setelah ditetapkan.
Walikota Dumai, Zulkifli AS dalam rapat bersama dengan instansi terkait menyebutkan penetapan status siaga sebagai langkah antisipasi Karlahut agar tidak meluas serta mencegah bencana kabut asap.
Disebutkannya, meskipun masih dalam kendali namun luas lahan yang terbakar semakin meningkat dan perlu upaya-upaya tindak lanjut untuk mencegah Karlahut agar tidak semakin meluas.Â
"Hari ini akan kita tandatangani surat penetapan status siaga bencana karlahut di Kota Dumai, dengan ditetapkannya status tersebut, maka anggaran yang sudah dialokasikan dalam APBD dapat digunakan untuk upaya pencegahan dan penanggulangan karlahut di Dumai," kata Walikota Dumai, Selasa (20/2/2018).
Walikota mengatakan, anggarn untuk status siaga Karlahut tersebut terdapat sekitar Rp 500 juta dan dapat digunakan setelah status siaga ditetapkan.
Dijelaskannya juga, anggaran tersebut sesuai aturan digunakan untuk biaya konsumsi dan BBM.
"Setelah di tandatangani surat tersebut akan dikirim ke BNPB agar segera mendapat persetujuan dan anggaran bisa kita kucurkan," katanya kembali.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai Tengku Ismed mengatakan, status siaga berlaku 75 hari mulai 20 Februari sampai 5 Mei 2018.Â
"BPBD dipercaya mengelola anggaran 500 juta khusus untuk Karlahut, kami mohon kepada semua pihak membantu membuat Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) agar tidak menimbulkan persoalan dikemudian hari." Kata Tengku Ismet.
Dijelaskan kepala BPBD Kota Dumai, terkait uang lelah tidak ada, kecuali untuk operator alat berat seperti beko dan BBM kita siapkan. (RB/Iwan).
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…