RiauBook.com - Setelah menempuh jalan panjang, akhirnya Pemerintah Provinsi Riau menetapkan dan mengumumkan Upah Minimum Kabupaten/kota se Riau. Menurut data, Bengkalis menjadi daerah dengan nominal UMK tertinggi.

Penetapan angka itu tertuang dalam  Keputusan Gubernur Nomor 15/1/2015 tanggal 14 Januari 2015. Keputusan ini berlaku terhitung  mulai 1 Januari 2015.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, Nazaruddin, Senin (19/1) di Pekanbaru. Menurutnya, UMK diberlakukan hanya bagi pekerja/buruh yang bekerja di Kabupaten/Kota masing-masing yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun.
 
'Dengan telah ditekennya UMK, Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari Upah Minimum yang telah ditetapkan. Nantinya, akan ada konsekuensi jika hal itu tidak dipatuhi,' katanya.

Ia menerangkan, untuk kebijakan  sanksi sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang ketenagakerjaan adanya sanksi pidana dan sanksi administratif. Perusahaan yang melanggar ketentuan itu dapat dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama 4 (empat) tahun. Selain itu juga dapat diancam sanksi denda paling sedikit Rp100 juta dan paling banyak Rp400 juta. Tindak pidana dimaksud merupakan tindak pidana yang mengarah ke aksi kejahatan.

UMK tertinggi di Kabupaten Bengkalis dengan Rp2.225.000 dan terendah Kabupaten Rokan Hilir senilai Rp1.910.100. Kemudian di Kota Dumai, UMK ditetapkan sebesar Rp2.200.000, kemudian Siak Rp198.000 dan Kuantan Singingi Rp1.980.000.

Kemudian Kabupaten Pelalawan Rp1.952.000, Indragiri Hulu Rp1.950.200 dan Indragiri Hilir Rp1.940.500. Selanjutnya Pekanbaru dan Rokan Hulu 1.925.000, Kabupaten Kampar Rp1.918.000. 'Kami mengimbau seluruh Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Ketenagakerjaan dan Stakeholder terkait untuk mempedomani dan melaksanakan Keputusan Gubernur tentang UMK tersebut. (hrd)