RIAUBOOK.COM - Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid dan SF Hariyanto akan dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari mendatang. Yuk lihat profil pemimpin baru Provinsi Riau ini.
Dihimpun detikSumut, Abdul Wahid dan SF Hariyanto sama-sama punya sepak terjang dalam dunia pemerintahan. Abdul Wahid adalah seorang politisi asal Riau dan SF merupakan birokrat yang lama berkarier di Bumi Lancang Kuning.
Abdul Wahid lahir pada 21 November 1980 atau berusia 44 tahun. Pendidikan SD dan MTS diselesaikan di Simbar, Indragiri Hilir.
Setelah lulus MTS, Wahid melanjutkan pendidikan ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Wahid lalu kembali ke Riau menyelesaikan S1 di UIN Suska Riau dan S2 di Universitas Riau pada 2021.
Dalam karier politik, Wahid duduk sebagai anggota DPRD Riau dari Fraksi PKB pada 2009-2014. Tahun 2014-2019, Abdul Wahid kembali mendapat amanah dan ditunjuk menjadi Ketua Fraksi PKB DPRD Riau pada 2014-2019.
Kariernya melompat jauh, pada 2019-2024 Abdul Wahid dipercaya masyarakat hingga duduk di DPR RI di Komisi XI. Bahkan, di situ Wahid dipercaya sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI.
Pada tahun berikutnya, Abdul Wahid pun kembali terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029. Namun Abdul Wahid memilih mundur dan maju sebagai calon Gubernur Riau bersama SF Hariyanto.
"Saya berterima kasih kepada masyarakat Riau karena dipercaya dan memberikan amanah kepada saya. Sehingga amanah yang diberikan pada kami jalankan dengan baik," kata Wahid.
Wahid berharap setelah dilantik nantinya dapat bekerja maksimal untuk masyarakat. Termasuk bersinergi bersama membangun Provinsi Riau.
"Harapannya setelah dilantik nanti bisa sama-sama membangun Provinsi Riau. Mari bersama-sama memajukan Provinsi Riau untuk lebih baik," kata Wahid disela-sela persiapan jelang pelantikan 20 Februari mendatang.
SF Hariyanto, dari Honorer hingga Jadi Wakil Gubernur
Sementara SF Hariyanto memulai kariernya dari pegawai honorer sejak 1983-1987 lalu. Selama 4 tahun SF meniti karier jadi honorer Dinas PU.
Empat tahun mengabdi, SF Hariyanto lalu diangkat pegawai negeri sipil (PNS) pada 1 November 1987. Saat itu SF diangkat dengan pangkat II/A atau Pengatur Muda.
"Honor di Dinas PU dulu tahun 1983-1987. Lalu saya pengangkatan pegawai negeri dengan pangkat II/A," terang SF Hariyanto, saat itu.
Sejak diangkat, SF Hariyanto terus meniti karier sebagai PNS hingga penyesuaian ke III/A. Nama SF perlahan telah menduduki jabatan sebagai Kepala Seksi di Dinas PU pada 28 Februari 2005.
Tiga tahun kemudian SF naik jabatan dari Kepala Seksi Prasarana menjadi Kepala Sub di dinas yang sama. Lalu, SF promosi menduduki jabatan sebagai Kepala Balai Laboratorium di Dinas PU.
Tidak butuh waktu lama, SF bergeser lagi menjadi Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU sejak 2008. Dua tahun kemudian SF mengikuti assesment dan menjabat jadi Kepala Dinas PUPR Riau sejak 2010-2014.
Selanjutnya, April 2014-April 2015 jabatan kepala dinas ditinggalkan dan SF menjadi Staf Ahli Gubernur di Bidang Infrastruktur. Lalu, April 2015-September 2016 kembali menduduki Kadis Pendapatan Daerah Riau.
Setelah 1,5 tahun menjabat Kepala Dinas Pendapatan SF bergeser ke Kementerian PUPR menjadi Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. Sejak saat itu SF mulai berkarir di Kementerian hingga pangkat Pembina Utama Madya atau IV/d.
"Dispenda 1,5 tahun. Lalu, jabatan terakhir di Kementerian Pekerjaan Umum pada Inspektur VI (Bidang Investigasi)," katanya.
Dari Kementerian, SF mengikuti seleksi untuk mengisi posisi sebagai Sektetaris Daerah Riau. SF pun menduduki jabatan Sekda sejak 18 Agustus 2021 dan naik pangkat jadi Pembina Utama atau IV/e.
Setelah 2,5 tahun menjabat Sekda, SF lalu dilantik sebagai Pj Gubernur Riau. Pelantikan SF dilakukan di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Dari Kementerian, SF mengikuti seleksi untuk mengisi posisi sebagai Sektetaris Daerah Riau. SF pun menduduki jabatan Sekda sejak 18 Agustus 2021 dan naik pangkat jadi Pembina Utama atau IV/e.
Setelah 2,5 tahun menjabat Sekda, SF lalu dilantik sebagai Pj Gubernur Riau. Pelantikan SF dilakukan di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
SF menjabat Pj Gubernur Riau sejak akhir Februari hingga Agustus 2024 atau sekitar 6 bulan. SF mengundurkan diri demi maju Pilgub Riau bersama Abdul Wahid.
Terakhir, SF juga beberapa kali mendapat tanda penghargaan sejak berkarir sebagai PNS. Tanda penghargaan pertama adalah Satya Lancana Karya Satya X tahun 2005, Satya Lancana Karya Satya XX tahun 2008 dan terakhir Satya Lancana Karya Satya XXX tahun 2017 lalu.
Sumber Artikel: Detiksumut
Golkar Riau Akan Dipimpin Seorang Pejuang, Bukan Petarung
Goresan; Nofri Andri Yulan, S.Pi (Generasi Muda Partai Golkar)1. PI (Parisman Ikhwan) didukung penuh oleh Ketua DPD I Partai Golkar…