RIAUBOOK.COM - BP3MI Riau bersama Satreskrim Polres Dumai berhasil mencegah keberangkatan dua orang calon pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang akan menuju Malaysia.

Dalam upaya kolaborasi lintas instansi ini, aparat terkait dapat mengamankan dua orang perempuan yang menjadi korban asal Cianjur, Jawa Barat. Mereka masing-masing berinisial, LI dan VI. Selain itu, aparat hukum juga telah melakukan pemeriksaan terhadap satu orang lainnya yang bertanggung atas keberangkatan para korban.

"Dalam hal ini, Polres Dumai sudah menyerahkan dua korban kepada BP3MI Riau untuk dilakukan tahapan lanjutan. Sedangkan satu orang agen yang juga pemilik penampungan, yang bertanggungjawab atas keberangkatan korban, turut diamankan untuk menjalani pemeriksaan,"kata Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan saat ditemui media, Kamis, 6 Februari 2025 di Pekanbaru.

Fanny menambahkan, pengungkapan kasus dugaan TPPO ini berawal atas adanya laporan korban yang merasa ditipu untuk bekerja ke Luar Negeri. Selanjutnya, laporan yang diterima disikapi untuk ditindaklanjuti bersama Polres Dumai.

Setelah menjalani tahapan penyelidikan bersama kepolisian, akhirnya keberadaan para korban dapat ditemukan di kawasan Teluk Binjai, Dumai Timur. Tempat tersebut diduga sebagai lokasi penampungan sementara para korban.

"Dari keterangan para korban, mereka dijanjikan kerja di Malaysia. Para agen memfasilitasi mereka dalam penyediaan adminitasi dengan perjanjian potongan gaji tiga bulan setelah bekerja. Korban tergiur gaji besar,"kata Fanny.

Fanny mengungkapkan, BP3MI Riau akan terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai instansi terkait dalam menyikapi berbagai permasalahan yang melibatkan para calon PMI.

Mencegah keberangkatan ilegal, memfasilitasi pemulangan hingga kolaborasi bersama aparat kepolisian di masing-masing wilayah dalam penindakan hukum terhadap para pihak yang terlibat TPPO.(HMS).