RIAUBOOK.COM - Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Provinsi Riau, Muhammad Firdaus mengungkap dibutuhkan inovasi strategis untuk mempertahankan ketersediaan pangan dan juga dalam pengendalian inflasi di daerah itu.

Firdaus mengatakan itu saat mengikuti Zoom Meeting Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah tahun 2023 yang dilaksanakan di Ruang Ruang Vidcon Lantai 2 Kantor Bupati Kampar, Senin (12/6/2023).

Ketika itu, Firdaus didampingi Pj Sekda Kampar, Azwan, Inspektur Kampar Febrinaldi Tridarmawan, Kadis Pertanian Nurilahi Ali, Sekretaris Dishub Kholis Febriyasmi dan Kabag Ekonomi Setda Kampar Zamhur.

Dihadapan Mendagri Tito Karnavian, Firdaus mengungkap bahwa pihaknya akan terus mengikuti perkembangan dan melakukan upaya dalam pengendalian inflasi daerah sesuai dengan arahan yang disampaikan Mendagri.

"Untuk saat ini, disaat Kabupaten Kampar harga-harga bahan pangan masih relatif stabil dan ini akan terus kita awasi dan kita pertahankan agar tidak terjadi kenaikan akan bahan pangan," katanya.

Selain itu, lanjut dia, Pemkab Kampar juga sudah melakukan berbagai inovasi strategis dalam mempertahankan ketersedian pangan, melakukan monitor, evaluasi, intervensi guna mendorong kerjasama antar-daerah.

"Dan dalam waktu dekat ini kita akan langsung turun untuk melakukan pasar murah di beberapa daerah," katanya.

Untuk diketahui, rakor pengendalian inflasi daerah tahun 2023 rutin dilaksanakan dengan dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian, yang diikuti oleh berbagai lembaga, kepala daerah se Indonesia.

Dalam arahannya, Mendagri menyampaikan pesan kepada seluruh daerah agar nantinya tidak terjadi kenaikan harga yang terus menerus sehingga membebani ekonomi masyarakat.

"Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama untuk terus kita pantau akan stabilitas harga pangan agar nantinya tidak memberatkan konsumen atau masyarakat," katanya.

Tito juga mengatakan, melalui data dari Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui komoditas penyumbang utama kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di sejumlah kabupaten/kota sampai dengan pekan pertama pada Juni 2023 adalah daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah dan cabai rawit.

Begitu juga sebabaliknya, lanjut dia, bahwa komoditas penyumbang utama penurunan IPH sejumlah daerah sampai dengan pekan pertama Juni 2023 adalah bawang merah, cabai rawit, beras dan cabai merah.

Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa di setiap daerah ada beberapa komoditas pangan yang menjadi penyumbang kanaikan IPH dan juga beberapa komoditas pangan yang penyumbang untuk penurunan IPH.

"Untuk itu mari kita sam-sama untuk terus melakukan langkah-langkah dan upaya agar setiap daerah mampu untuk mengendalikan inflasi baik itu mengendalikan harga pangan maupun jasa," demikian Mendagri. (mc)