RIAUBOOK.COM - Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau menjamin kekosongan 'kursi' direktur utama tidak akan mengganggu layanan dan bisnis Bank Riau Kepri Syariah (BRKS).

"Saat ini direksi di BRK Syariah itu lengkap, dengan mundurnya dirut hal itu dijamin tidak akan mengganggu operasional, pelayanan nasabah dan bisnis di bank tersebut," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau Muhamad Lutfi lewat telekomunikasi dengan RiauBook.com, Kamis malam (1/6/2023).

Kendati demikian, Lutfi belum bisa memastikan kabar pengunduran diri Dirut BRKS itu karena sejauh ini belum ada informasi formal yang dia terima.

"Kalau di OJK itu harus formal, maka informasi soal pengunduran diri dirut BRKS sejauh ini masih bisa dikatakan dugaan," katanya.

Namun Lutfi menegaskan, jika kabar tersebut benar, operasional BRKS secara mekanisme tidak akan terganggu.

"Saya jamin nasabah tidak akan terbaikan karena jajaran direksi BRKS saat ini lengkap, masih ada 4 orang direksi lainnya jika memang dirut mundur," kata dia.

Lantas bagaimana dengan pengambilan kebijakan utama dalam perusahaan itu setelah ditinggalkan direktur utamanya?

Lutfi menjelaskan, bahwa dalam perusahaan perbankan keputusan diambil secara bersama-sama atau kolektif kolegial.

"Masing-masing direksi memiliki kewenangannya masing-masing, namun ada juga keputusan yang kolektif kolegial. Sementara dirut itu lebih ke orkestranya," kata Lutfi.

Kendati demikian, menurut Lutfi, sesuai dengan Undang-undang Perseroan Terbatas, mekanisme ketika terjadi kekosongan direksi karena mengundurkan diri, maka harus dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB).

"Tujuannya agar ada keputusan bersama para pemegang saham terkait pengisian jabatan tersebut," demikian Lutfi.

Sebelumnya dikabarkan Direktur Utama Bank Riau Kepri Syariah (BRKS), Andi Buchari, mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan yang belum diketahui.

Direktur Kepatuhan BRK Syariah, Restu Fajar dalam keterangan disejumlah media membenarkan informasi tersebut.

"Benar beliau mengundurkan diri dan itu hak beliau untuk mundur. Karana tidak ada larangannya," kata Restu. (fzr)