RIAUBOOK.COM - Pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) RI akan menelusuri sumber kekayaan sejumlah pejabat di Riau termasuk keluarganya terkait gaya hidup mewah atau 'hedonisme'.

"Jaksa Agung dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi secara tegas telah melarang jaksa dan pejabat pemerintahan (ASN) untuk tidak memamerkan gaya hidup mewah," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana dihubungi RiauBook.com di Pekanbaru, Sabtu (18/3/2023).

Khusus untuk internal Kejagung sampai pada level Kejati dan Kejaksaan Negeri, demikian Ketut, jika ketahuan melakukan gaya hidup mewah baik pegawai hingga jaksa termasuk keluarganya, maka akan ditindak tegas.

"Bahkan sampai pada sanksi pencopotan jabatan," kata dia.

Sementara untuk pejabat atau ASN, kata dia, sesuai dengan Peraturan Menpan-RB, mereka wajib melaporkan harta kekayaannya di lembaga terkait, ASN dan keluarganya dilarang pamer harta dan bergaya hedon di publik.

"Laporan langsung dari masyarakat atau dari media bisa menjadi dasar untuk kemudian kami melakukan penelusuran sumber kekayaan yang bersangkutan (ASN pamer kekayaan)," kata Ketut.

Sebelumnya diketahui, seorang isteri pejabat tinggi di Pemprov Riau gemar memposting di media sosial terkait penggunaan sejumlah barang bernilai ratusan juta rupiah.

Isteri Sekda Provinsi Riau SF Hariyanto itu menjadi perbincangan publik usai gaya hidup mewahnya dibongkar melalui cuitan sebuah akun Twitter baru-baru ini.

Pada unggahan akun Twitter PartaiSocmed ditampilkan tangkapan layar artikel berjudul "Ingatkan Pejabat Agar Tak Hidup Megah Ternyata SF Hariyanto Miliki Sejumlah Kendaraan Mewah".

Sementara di sisi lain memperlihatkan foto wanita berhijab yang disebut sebagai istri Sekda Riauberpose dengan sepeda.

Dari sana terungkap, istri Sekda Riau terlihat kerap memamerkan barang mewah seperti tas brandes merk Hermes seharga ratusan juta rupiahhingga sepeda merek ternama di akun Instagram pribadinya.

Namun belakangan, lantaran menjadi perbincangan netizen, akunnya mendadak dikunci alias mode private. Selain itu, ia diduga menghapus postingannya.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Riau Resources Watch (RRW) Nasir Day mengungkap dugaan adanya upaya monopoli dan pengaturan tender proyek oleh pejabat tinggi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

"Saya dapat info semua proyek di Riau diatur oleh Sekda Prov Riau SF Harianto, saya lapor ke Pak Luhut Binsar Pendjaitan karena infonya dia dekat dengan LBP," kata Nasir Day di Pekanbaru.

Nasir Day yang juga mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Riau mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, LBP juga merupakan orang Riau yang memiliki nama baik.

"Jadi jangan cemari nama baik Pak LBP. Oknum-oknum yang membawa-bawa nama besar Pak LBP demi keuntungan pribadi harus diberikan ganjaran dan jangan sampai kebal hukum," katanya.

Sekda Prov Riau SF Hariyanto yang dikonfirmasi terkait indikasi pengaturan proyek di Pemprov Riau lewat pesan WhatsApp belum memberikan jawaban.

Politisi Hedon

Gaya hidup mentereng juga terlihat oleh Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau, Abdul Wahid.

Dia menjadi sorotan karena harga ikat pinggang yang dikenakannya merk Hermes ditaksir mencapai lebih Rp30 juta.

Penampilan mewah Abdul Wahid itu terlihat dalam sebuah video TikTok dan diakun Instagram miliknya, wahid_simbar, saat itu beliau terlihat hadir dan memipin suatu acara internal partai baru-baru ini.

Abdul Wahid dalam video tampak mengenakan kemeja putih lengan pendek berlogo PKB dan celana jeans hitam yang dibelit dengan ikat pinggang berkepala besi lambang huruf H, yang merupakan simbol merk terkenal, Hermes.

Dari penelusuran, harga ikat pinggang Hermes yang dipakai Abdul Wahid tersebut dikisaran Rp32 juta hingga Rp35 juta.

Namun Abdul Wahid belum memberikan klarifikasi terkait temuan itu. (fzr)