RIAUBOOK.COM - Pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di Provinsi Riau merupakan turunan dari esensi berdirinya suatu negara, demikian tokoh birokrat Riau, Kasiarudin.

"Ada tiga esensi berdirinya negara, yakni

keamanan, pendidikan dan kesehatan. Dengan tiga esensi itu, maka negara bisa tumbuh dari segala sektor, termasuk juga daerah-daerah yang berada di dalamnya," kata Kasiarudin kepada pers di Pekanbaru, Sabtu (11/3/2023).

Menurut dia, keamanan suatu negara akan memberi jaminan keselamatan bagi warga negara dan juga para pelaku usaha.

Begitu juga dengan pendidikan yang menurut Kasiarudin akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang andal untuk kemudian mampu bersaing di dunia internasional.

"SDM yang andal bukan hanya pandai mengelola sumber daya alam, namun juga harus mampu bersaing di dunia internasional. Karena hakekat sebuah negara persaingan adalah dengan negara-negara lainnya di dunia," kata mantan Sekdaprov Riau ini.

Selain keamanan dan pendidikan, demikian Kasiarudin, yang tidak kalah penting adalah kesehatan.

"Jaminan keamanan dan pendidikan hanya dapat diraih ketika SDM di sebuah negara itu terjamin kesehatannya. Jadi kesehatan juga menjadi barometer kemajuan suatu negara," katanya.

Dilihat dari itu semua, kata Kasiarudin, maka sudah sepantasnya pemekaran DOB di Riau dapat dilaksanakan untuk tercapai dan terpenuhinya tiga esensi itu, karena kalau bicara SDA, Riau telah memiliki segalanya.

"Jadi pusat jangan alergi dengan pemekaran DOB, karena ini akan menguatkan tiga esensi bernegara. Kemakmuran suatu negara itu dilihat dari perkembangan wilayah bagian atau daerah kabupaten/kota di tiap provinsi yang harus juga makmur," katanya.

Kasiarudin menjelaskan, pihaknya sangat mendukung wacana pemekaran kabupaten/kota yang diinisiasi oleh Tim Inisiator Pemekaran Kabupaten/Kota di Riau karena akan memperkuat keamanan, pendidikan dan kesehatan.

"Saya nyatakan siap untuk bergabung untuk memperjuangkan wacana pemekaran DOB di Riau," demikian Kasiarudin.

Koordinator Tim Insependen Inisiator Pemekaran Kabupaten/Kota Provinsi Riau, Syamsul Rakan Chaniago mengatakan, seluruh tokoh masyarakat dari berbagai wilayah kabupaten/kota telah sejalan dan sependapat untuk pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB).

"Kita sudah ketemu dengan ketua dan seluruh anggota Komisi I DPRD Riau, para tokoh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), para tokoh di Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR), para tokoh masyarakat di sejumlah wilayah kabupaten/kota, Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.

Pada intinya semua sepemahaman dan sepakat bahwa pembentukan DOB ini akan memberi dampak positif bagi percepatan pembangunan, ekonomi, pendidikan dan kesehatan rakyat," kata Syamsul Rakan.

Syamsul menjelaskan, saat ini ada sejumlah aspirasi masyarakat untuk pembentukan beberapa DOB, beberapa telah diwacanakan bahkan telah sampai ke program legislasi nasional (Prolegnas) sejak beberapa tahun silam.

Sejumlah wacana DOB yang telah sampai pada tahapan Prolegnas adalah; wacana Kabupaten Indragiri Selatan pisah dari Indragiri Hilir, Gunung Sahilan yang pisah dari kabupaten induk Kampar, kemudian Rokan Darussallam yang pisah dari Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

Menyusul wacana DOB lainnya meliputi Kabupaten Indragiri Utara (Inhil), Kota Duri (Bengkalis), Kuantan Hulu (Kuansing), Kota Bagansiapiapi (Rohil), Kota Perawang (Siak), Tambusai Raya (Rohul) dan Tapung Raya (Kampar). (fzr)