RIAUBOOK.COM - Tokoh masyarakat sekaligus mantan legislator DPRD Riau Asri Auzar menyatakan sejumlah wilayah kabupaten/kota di provinsi ini sudah sangat patut untuk dimekarkan.

"Pemekaran kabupaten/kota di Riau sebenarnya sudah diperjuangkan di berbagai kabupaten di Riau sejak dulu. Namun karena adanya moratorium di pusat semua akhirnya stagnan," kata tokoh Riau asal Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Asri Auzar saat pertemuan para tokoh masyarakat yang tergabung dalam Tim Inisiator Pemekaran Kabupaten/Kota Provinsi Riau dengan para petinggi Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Gedung LAMR di Pekanbaru, Senin (16/1/2023).

Kendati demikian, lanjut dia, kondisi tersebut tidak harus menyurutkan semangat juang demi kemajuan dan kemakmuran Bumi Melayu.

"Wacana yang kita dambakan ini kembali dibuka oleh Bapak Syamsul Rakan Chaniago, dan ini menimbulkan kembali gairah semangat demi masa depan anak dan cucu kita," kata Asri Auzar.

Bahkan, demikian Asri, jika dibandingkan Kota Pekanbaru dengan DKI Jakarta, situasinya menjadi sangat memungkinkan karena Pekanbaru sebagai pusat pemerintahan Provinsi Riau luas wilayahnya nyaris sama dengan luas wilayah Ibu Kota Negara saat ini.

Saat ini Pekanbaru tercatat memiliki luas wilayah yang mencapai 632,26 kilometer persegi, sementara DKI Jakarta sekitar 661 kilometer persegi.

Asri menambahkan, bahwa Rohil dulu sudah diperjuangkan untuk pemekaran daerah pemerintahan baru seperti Rokan Tengah dan Kota Bagan Batu.

Begitu juga Bengkalis kata Asri dulu ada wacana Kota Duri, dan Kota Pekanbaru juga sebelumnya diwacakan dibagi menjadi dua wilayah pemerontahan.

"Kemudian di Kabupaten Rokan Hulu ada Rokan Darusallam (Rodasl, Kampar ada Tapung, dan Indragiri Hilir Inhil ada wacana Indragiri Selatan," kata Asri.

Mudah-mudahan, demikian Asri, wacana pemekaran ini akan membangkitkan semangat bersama untuk Provinsi Riau lebih diperhatikan oleh pusat.

"Kami inginkan LAMR berjuang bersama-sama, berjuang bersama kami, karena LAM lah yang dikedepankan selangkah dan sangat diperhatikan oleh Presiden RI," katanya.

Menurut Asri, saat ini adalah kesempatan bagi Riau untuk pusat merealisasikan pemekaran kabupaten/kota.

"Karena nanti jika terjadi pergantian pemerintah maka kita takutkan akan berubah pula aturan dan kebijakan, malah bisa menberatkan kita," demikian Asri Auzar.

Dalam pertemuan itu, hadir Ketua Tim Inisiator Pemekaran Kabupaten/Kota Provinsi Riau, Haji Syamsul Rakan Chaniago, Sekretaris Fazar Muhardi, dan para tokoh masyarakat yang tergabung dalan tim inisiator seperti; HM Nasir Day Nurdin, Imam Subroto dari Ikatan Keluarga Jawa Riau (IKJR), Asri Auzar dan Manahara Manurung (mantan anggota DPRD Riau), Bismar Rambah (tokoh masyarakat Riau), Ahmad Syah Harrofie (tokoh birokrat Riau), Datuk Tarlaili (tokoh Lembaga Adat Melayu Riau) Nasrun Effendi MT selaku Ketua Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR), Syarif Lukman, Fauzi Kadir dan Hengki Septihadi (anggota tim inisiator).

Sementara itu, Tokoh LAMR yang menyambut rombongan selain Datuk Seri Marjohan Yusuf turut hadir DPH LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, Datuk Tengku Heriyanto, Datuk Syaukani Alkarim, Datuk Kamaruddin dan Datuk Alang Rizal (Sekretaris Umum LKA LAM Riau) serta Datuk Junnaidi Dasah, DPH LAM Riau.

Sebelumnya, Tim Inisiator Pemekaran Kabupaten/Kota Provinsi Riau juga telah menggelar pertemuan dengan para tokoh/pemuka masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Riau (FKPMR) dan Ketua DPRD Riau dan ketua dan anggota Komisi II DPRD Riau.

Dalam pertemuan itu, FKPMR menyatakan dukungan wacana pemekaran kabupaten/kota, sementara para pimpinan legislator Riau termasuk Komisi II DPRD Riau bersepakat untuk membentuk Tim Pansus untuk mendalami wacana pemekaran yang mencuat.

Tim inisiator juga telah mengagendakan pertemuan dengan para tokoh DPD RI asal Riau dan juga Gubernur Riau Haji Syamsuar untuk kemudian audiensi ke Komisi II DPR RI. (fzr)