RIAUBOOK.COM - Mantan Anggota DPRD Riau periode 2014/2019 Dapil Indragiri Hilir (Inhil) Haji Musyaffak Asikin menyatakan kekesalanya mendengar ambruknya salah satu oprit jembatan di ruas jalan lintas provinsi yang melintas di jalan 0enghubung dari Desa Kaula Keritang Kecamatan Keritang menuju Desa Limau Manis Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Pria bershaja yang akrab di panggil Haji Musfak ini melalui sambungan telepon selulernya Minggu (15/1/2023) mengatakan merasa kaget setelah mendapat telepon dan kiriman foto-foto dari salah seorang tokoh masyarakat Desa Kuala Keritang tentang kondisi oprit jembatan yang ambruk sebelum jembatan tersebut dipergunakan atau di lalui kendaraan.

"Menurut cerita Muhammad Dong tokoh masyarakat Desa Kuala Keritang dari lokasi jembatan melalui telepon kepada saya mengatakan bahwa proses pengerjaan jembatan tersebut sudah memasuki proses tahap-tahap akhir pekerjaan tetapi sangat di sayangkan tiba-tiba bagian oprit jembatan yang tidak pakai turap tersebut ambruk," kata Musfak.

Ambruknya oprit jembatan ini menambah daftar kondisi buruknya infrastruktur di Kabupaten Inhil, mestinya ini tidak boleh terjadi apalagi masih dalam tahapan pekerjaan ini jelas-jelas merupakan kesalahan fatal, sistem pengerjaan yang tidak memahami atau mengerti kondisi struktur tanah di sekitar pembangunan jembatan tersebut.

"Mestinya sebelum pelaksanaan pembangunan jembatan itu, consultan perencana atau kontraktor harus mempertimbangkan struktur tanahnya apakah oprit jembatan tersebut harus menggunakan turap atau tidak sehingga kejadian oprit ambruk seperti ini tidak terjadi," kata Musfak.

Musfak juga mengatakan, selain kondisi jembatan yang sudah banyak tidak layak lagi, kondisi jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Riau yang melintas di ruas jalan tersebut juga semakin banyak yang hancur dan rusak berat pascamusim hujan beberapa bulan yang lalu.

Musfak berharap pihak Dinas PUPRKPP Provinsi Riau harus memberi peringatan tegas dan bila perlu sanksi berat kepada pihak kontraktor sebagai Perusahaan Pelaksana Pembangunan Jembatan tersebut melalui consultan pengawasnya dan ini juga merupakan pelajaran bagi Dinas PUPRKPP agar lebih selektif dalam mencari consultan perencana.

"Carilah consultan perencana yang benar-benar paham dan mengerti kondisi struktur tanah di wilayah Inhil yang memang sebahagian tanahnya terdiri dari tanah rawa dan gambut," kata dia.

Kapada Pemerintah Provinsi Musfak juga berharap terutama kepada Gubernur Syamsuar dan Wakil Gubernur Edi Natar Nasution agar serius memperhatikan pembangunan infrstruktur di Inhil.

Karena pada masa Pilkada dulu, kata Musfak, banyak janji-janji politik mereka yang belum terpenuhi atau belum terealisasi dan mereka juga harus ingat janji-janji yang pernah mereka sampaikan kepada masyarakat Inhil itu.

"Kelak janji-janji itu akan diminta pertanggung jawabanya di Yaumil Akhir di hadapan Allah SWT," katanya sambil menutup telepon. (fzr)