JENDERAL TNI Andika Perkasa menjadi sosok yang layak diperhitungkan untuk masuk dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin.
Pengamat politik, Ujang Komarudin menyingkap sosok Andika sangat dibutuhkan dalam Kabinet Indonesia Maju karena memiliki berbagai kelebihan dan prestasi gemilang.
Apa saja kelebihan dan prestasi yang dimaksud?
Salah satu kelebihan Andika Perkasa menurut sejumlah sumber ada pada jiwa kepemimpinan yang cerdas, rendah hati namun tetap tegas.
Sejak dilantik sebagai Panglima TNI pada 17 November 2022, Andika telah melakukan banyak terobosan berkaitan dengan program-program TNI.
Salah satunya adalah latihan militer gabungan "Super Garuda Shield" yang melibatkan sejumlah negara maju di dunia.
Garuda Shield adalah latihan bersama dan gabungan tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS.
Latihan militer Garuda Shield dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade.
Selain itu, latihan Garuda Shield 2022 juga lebih besar cakupan dan skalanya dibandingkan latihan sebelumnya dengan banyak negara untuk pertama kalinya ikut berpartisipasi atau hadir sebagai pengamat.
Super Garuda Shield diikuti 13 negara sahabat, meliputi AS, Australia, Malaysia, Jepang, Singapura, Prancis, Inggris, Papua Nugini, Timor Leste, India, Kanada, Selandia Baru, dan Korea Selatan.
Latihan Garuda Shield 2022 yang melibatkan sekitar 2.000 tentara AS, 2.000 personel TNI AD, dan tambahan peserta dari negara mitra, akan meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya.
Latihan ini memperkuat kemitraan strategis AS-Indonesia dan memajukan kerja sama regional dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Namun secara garis besar, Garuda Shield menjadi awal perekatan hubungan antara Indonesia dengan AS yang selama beberapa tahun sempat renggang setelah dominasi Tiongkok dan Rusia dalam politik dan ekonomi nasional.
Tegas Berwibawa
Jenderal Andika Perkasa juga dikenal sebagai sosok yang tegas dan berwibawa.
Sejak menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Panglima TNI, Jenderal Andika telah memberikan sanksi tegas terhadap puluhan personel TNI yang terbukti terlibat masalah hukum.
Salah satu kasus yang menjadi perhatian publik adalah pembunuhan dua sejoli oleh oknum anggota TNI Kolonel Inf Priyanto.
Jenderal Andika yang mendapat informasi kasus tersebut memerintahkan anggotanya untuk mengawal tuntas perkara itu bahkan menjerat pelaku dengan pasal berlapis hingga terancam hukuman mati.
Pada akhirnya Majelis Hakim Militer Tinggi II Jakarta menjatuhi hukuman penjara seumur hidup untuk Kolonel Inf Priyanto dan memecatnya secara tidak hormat.
Kasus lainnya adalah keterlibatan sejumlah oknum anggota TNI dalam hubungan terlarang LGBT.
Dalam kasus ini Jeneral Andika juga memerintahkan anggotanya untuk mengusut keterlibatan para oknum dan menghukum seluruhnya dengan berat.
Dan pada akhirnya, peradilan militer memutuskan memecat lima anggota TNI yaitu Serda MFA, Sertu RPS, Kls Ttg IF, Serda MW, dan Sertu EH yang terbukti terlibat LGBT dan melakukan hubungan seksual sesama jenis.
TNI Paling Dipercaya
Prestasi terbaik Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah berhasil membawa TNI sebagai lembaga yang paling dipercaya publik.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis TNI berada pada urutan pertama sebagai lembaga yang paling dipercaya publik. Dimana sebanyak 26 persen responden sangat percaya dengan TNI, 67 persen cukup percaya, 6 persen kurang percaya, 1 persen tidak percaya sama sekali, serta 1 persen tidak tahu dan tidak jawab (TT/TJ).
TNI mengalahkan sejumlah lembaga negara lainnya seperti lembaga presiden yang berada di peringkat kedua, dimana sebanyak 18 persen responden sangat percaya, 71 persen cukup percaya, 9 persen kurang percaya, 1 persen tidak percaya sama sekali, dan 1 persen TT/TJ.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilisnya berjudul; 'Survei Nasional Penilaian Publik atas Masalah Hukum Terkini dan Kinerja Lembaga Penegak Hukum' menyingkap Mahkamah Agung berada pada posisi ketiga dan Komisi Pemilihan Umum berada di bawahnya.
Peringkat kelima ada Mahkamah Konstitusi (MK) dan pengadilan berada pada posisi enam, disusul Kejaksaan Agung di posisi tujuh.
Sementara KPK selama kepemimpinan Firli Bahuri telah 'menggerus' kepercayaan publik hingga hanya berada pada posisi delapan sebagai lembaga paling dipercaya publik.
Kemudian lembaga DPD dan MPR berada pada urutan sembilan dan sepuluh, menyusul Polri di peringkat 11 dan DPR RI berada pada peringkat 12. Dan terakhir partai politik paling tidak dipercaya publik.
Survei tersebut melibatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka pada 13-21 Agustus 2022 dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Patut diketahui, sebelum kepemimpinan Jenderal Andika Perkasa, TNI tidak pernah mendapat perhatian dan sorotan publik.
Layak Jadi Menteri
Sejumlah pengamat mengungkap, atas berbagai keberhasilan selama memimpin TNI, Jenderal Andika layak untuk tetap mengawal jalannya pemerintahan Jokowi-Ma'ruf yakni dengan masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Semua tergantung deal-deal politik antara Andika dengan Presiden Jokowi," kata Ujang Komarudin.
Jika peluang itu terbuka, lantas siapa yang akan digeser Sang Jenderal?
Menteri ATR/BPN
Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai Setelah pensiun, Andika cocok menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Hadi Tjahjanto.
"Pak Andika (akan) ganti Pak Hadi," kata Connie kepada pers, Kamis (24/11/2022).
Lantas jika demikian bagaimana nasib Hadi?
Menurut Connie, kemungkinan besar hadi akan berseger menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) menggantikan Prabowo Subianto yang 'kebelet nyalon presiden'.
Menurut Connie, jika Prabowo benar-benar bertekad maju menjadi Capres 2024, maka akan banyak agenda politik yang akan dia jalankan sehingga tidak cukup waktu untuk menjalankan jabatan sebagai Menteri Pertahanan (MenHan).
Menurut Connie, itu merupakan skenario paling tepat untuk Andika Perkasa tetap berada dalam Kabinet Jokowi-Ma'ruf.
MenHan dan MenkoPolhukam
Sementara itu pengamat lainnya mengungkap jika Jenderal Andika masuk dalam kabinet, maka dia harus menduduki jabatan menteri yang sesuai.
Dari sumber informasi terpercaya, Andika bahkan diminta untuk mengisi jabatan sebagai MenHan jika Prabowo benar menundurkan diri.
Namun jika Prabowo tetap bertahan pada jabatan tersebut, skenario ketiga menurut sumber Andika harus menggeser Mahfud MD untuk jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam).
Dengan demikian, diprediksi Mahfud akan mengisi jabatan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres.
Isu 'Reshuffle'
Desas-desus dari dalam 'Istana' menghembuskan adanya rencana Presiden Jokowi untuk kembali melakukan perombakan kabinet atau 'reshuffle'.
"Kalau tidak Desember, kemungkinan Januari (2023)," demikian sumber.
Jika 'reshuffle' benar-benar dilaksanakan, sumber mengungkap bisa jadi itu merupakan perombakan Kabinet Indonesia Majau yang terkahir kalinya.
Dilaporkan sejumlah nama telah masuk daftar 'reshuffle', beberapa merupakan para menteri dari Parpol Nasional Demokrat (NasDem).
Benar atau tidak, kita lihat nanti!
Oleh Fazar Muhardi
Ultimatum Virus Akalbudi
Oleh Chaidir (Ketum FKPMR) TAHUN 1445 Hijriyah tenggelam dalam tidurnya yang abadi. Selamanya akan berada dalam…