RIAUBOOK.COM - Nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo muncul sebagai kandidat capres 2024 dari kalangan tokoh sipil dengan elektabilitas tertinggi.
Anies yang sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan mulai bersinar ketika berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta mengalahkan Ahok lewat laga yang begitu sengit.
Gubernur DKI ini semakin bersinar ketika berhasil menyelenggarakan balapan Formula E di Jakarta hingga menyedot perhatian publik bahkan dunia.
Sejumlah lembaga survei menempatkan Anies sebagai tokoh sipil yang berhasil meraih popularitas dan elektabilitas tiga besar dengan perolehan 20 hingga 26 persen.
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo menjadi satu-satunya tokoh sipil yang bersaing ketat dengan Anies Baswedan.
Gubernur Jawa Tengah ini bahkan beberapa kali menempati posisi teratas dalam raihan elektabilitas.
Ganjar merupakan sosok tokoh sipil yang memiliki gaya blusukan, sama seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sejumlah lembaga survei menempatkan politisi PDIP itu sebagai kandidat Capres 2024 potensial dengan perolehan elektabilitas 25 hingga 30 persen.
Namun dua kandidat baik Anies maupun Ganjar memiliki dukungan dari arus yang berbeda. Pengamat memprediksi keduanya akan sulit menambah persentase elektabilitas akibat terganjal ideologi politik yang berbeda dan saling bertentangan, terbelenggu dalam konflik 'cebong dan kampret'.
Andika Perkasa
Di antara dua kandidat tokoh sipil itu, secara mengejutkan muncul sosok tokoh militer. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa muncul di tengah-tengah antara Anies dan Ganjar, dia terpilih sebagai bakal Capres 2024 pilihan Rakernas Partai NasDem.
Mengapa Andika?
Saat ini elektabilitas Andika Perkasa memang masih berada di papan tengah dengan persentasi sekitar 2 hingga 3 persen.
Nilai itu bahkan berada jauh di bawah Menteri Pertahanan (MenHan) Prabowo Subianto yang kerap berada di tiga besar.
Kemunculan Ketum Gerindra Prabowo sebagai bakal capres potensial sudah bisa diprediksi. Mantan Danjend Koppasus itu adalah tokoh yang telah tiga kali mencalonkan diri sebagai capres.
Dalam sejumlah lembaga survei, elektabilitas Prabowo berada di antara 18 hingga 25 persen.
Namun Prabowo memiliki latar belakang politik yang membekas, buruk. Politik identitas yang dilakoni pada Pilpres 2014 dan 2019 menimbulkan perpecahan luar biasa.
Prabowo yang kemudian memilih masuk ke dalam gerbong Kabinet Indonesia Maju memperparah kekecewaan simpatisan yang sebelumnya memberikan dukungan ke Prabowo.
Sosok Andika muncul seakan menjadi solusi bangsa untuk menyatukan perpecahan masyarakat selama hampir sembilan tahun terakhir.
TNI Lebih Dipercaya
Sosok militer menurut para pengamat menjadi yang paling dinanti di tengah krisis kepercayaan publik terhadap sejumlah lembaga hukum dan pemerintahan.
Hal itu dibuktikan oleh Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) yang menyatakan bahwa TNI menjadi institusi paling banyak dipercaya. Hal tersebut berdasarkan hasil survei terbaru Persepsi Publik terhadap Kinerja Lembaga Penegak Hukum dalam Pemberantasan Korupsi yang dilakukan IPI.
"TNI paling banyak dipercaya, baru kemudian Presiden, Polri, Kejaksaan, kemudian disusul institusi lain yang memiliki tingkat kepercayaan lebih rendah," kata Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis yang diterima pada Kamis, 28 April 2022.
IPI melakukan surveiterbaru itu pada 20-25 April 2022 dengan menggunakan kontak telepon kepada responden. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas, sudah menikah, dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metoderandom digit dialing(RDD), teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik ini sampel sebanyak 1219 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of errorsurvei kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsisimple random sampling.
"Tingkat kepercayaan terhadap TNI sebanyak 88 persen (sangat percaya 28 persen dan cukup percaya 60 persen)," kata Burhanuddin.
Sementara kepercayaan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi78 persen (sangat percaya 18 persen dan cukup percaya 60 persen).
Terhadap Polri sebanyak 72 persen (sangat percaya 11 persen dan cukup percaya 61 persen). Selain itu, terhadap Kejaksaan 68 persen (sangat percaya 10 persen dan cukup percaya 58 persen)
Selain itu, kepercayaan terhadap Pengadilan angkanya 67 persen (sangat percaya 10 persen dan cukup percaya 57 persen).
Yang mengejutkan kepercayaan pubkik terhadap KPK hanya 62 persen, Masjelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 60 persen, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 58 persen, serta terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Partai Politik masing-masing 49 dan 47 persen.
"Hasil survei terbaru ini masih sama dengan hasil survei yang dilakukan pada 14-19 April 2022 dengan tingkat kepercayaan responden tertinggi secara berurutan terhadap TNI, Presiden dan Polri," demikian Burhanuddin.
Oleh Fazar Muhardi
Global Power Inginkan Orang Ini Jadi Presiden, Bukan Anies, Ganjar atau Prabowo
RIAUBOOK.COM - Elektabilitas Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto memang dalam lingkaran tiga besar sebagai Capres potensial 2024. …