RIAUBOOK.COM - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Rocky Gerung menyatakan, kepergian Presiden Jokowi ke Washington DC meninggalkan bom waktu, yaitu soal Golkar, termasuk soal Airlangga.
"Tetapi saya (read: Rocky Gerung) kira, Presiden Jokowi sudah tahu dari awal yang mesti dilakukan nanti. Seperti biasa ada operatornya, Luhut yang akan pantau terus keadaan Jakarta, terutama Golkar dan Airlangga," kata Rocky lewat pesan medsos yang dilansir, Jumat (13/5/2022).
Menurut Rocky, Airlangga akan jadi sasaran setelah menyuarakan dukungan tiga periode, tema yang melenceng dari rencana perpanjangan masa jabatan.
"Karena sebetulnya ide 3 periode itu kan, Airlangga hanya mengucapkan ulang, membaca kira-kira keinginan Presiden Jokowi, lalu dia ucapkan, yang ternyata berbalik arah," kata Rocky.
Demikian juga soal CPO, menurut Rocky, Airlangga hanya kasih solusi rasional, jangan semuanya dilarang, tetapi orang-orang disekitar Presiden Jokowi yang berupaya mencari muka dan menghajar Airlangga.
Ditegaskan Rocky Gerung, tema Airlangga ini sebetulnya adalah persekongkolan di antara mereka yang membenci Airlangga, karena menjadi pesaing politik diajang pemilihan presiden 2024 mendatang.
"Dan mereka yang ingin mengambil alih Golkar, justru ini menjadi kesempatan membujuk Presiden Jokowi untuk tidak ragu melakukan pembelahan di Golkar, itu rumus yang biasa," tegas Rocky Gerung.
Belakangan akan disebutkan bahwa Airlangga itu pantas digulingkan/diganti, karena big data menyatakan Airlangga tidak pantas jadi Presiden, jadi kesimpulan akan dibuat untuk memback-up keputusan.
"Ya normal aja, tetapi yang tidak normal adalah keadaan kita sebetulnya, yang terlihat bahwa intrik di dalam kabinet itu makin kuat dan makin dalam," kata Rocky.
Sementara, lanjut dia, keadaan ekonomi kian memburuk dan tidak ada yang peduli, demikian juga keresahan mahasiswa dan buruh konsolidasi di daerah terjadi, tetapi pers tetap dikendalikan.
Menurut Rocky Gerung operasi 'menggusur' Airlangga akan berhasil, karena ini hal terpaksa mesti dinyatakan, akan terjadi pembelahan disitu, karena mesti ada yang dikorbankan soal CPO, 3 periode, yang akan dimulai dengan melihat hasil survey.
"Kira-kira begitu," katanya.
Rocky melanjutkan, dikira Airlangga juga orang yang mampu melawan, dan kalau dilihat secara obyektif, proposal Airlangga soal CPO itu cukup rasional, itu kalkulasi ekonomi saja, lepas dari soal analisis kepentingan dibelakang itu.
"Airlangga sebutkan bahwa jangan semuanya dinyatakan larang impor, itu balancing," kata Rocky.
Menurut dia, Imini adalah kombinasi kepentingan oligarki dan kemarahan Presiden.
"Presiden mau mengambil garis paling jauh, supaya kelihatan nasionalistik", kata Rocky Gerung.
Ditegaskan dia, ini bisa dianalisis, bahwa konflik di Istana dalam satu tema, yaitu sudah tidak sabar untuk mempercepat perubahan.
Airlangga menurut dia digoyang-goyang supaya beringin itu tumbang, dan kalau tumbang pastilah akan ada yang mengambil keuntungan dari tumbangnya itu.
"Kita tahu bahwa Golkar bukan kali ini saja dikerjain istana. Waktu Airlangga naik juga ada konflik pembelahan, demikian juga dengan partai lain seperti PPP, PAN, kan begitu kelakuan istana dalam meng-cover merusak demokrasi," tegas Rocky.
Jokowi akan hijrah ke Golkar ?
Menurut Rocky Gerung, setiap tokoh politik akan diganggu nantinya kalau menjelang selesai memerintahkan, karena yang mengincar Presiden Jokowi juga tidak alam kepalang tapi banyak betul.
Sebagai seorang tokoh, Presiden Jokowi faham tentang nasibnya nanti, karena bisa juga dipersoalkan secara hukum.
Karena itu, Presiden Jokowi lengser keprabon, tentu dia ingin masih ada skoci penyelamat, dan sesuatu yang mungkin adalah menghitung dulu, mungkin PSI akan diambil oleh Jokowi untuk mem-back up setelah dia lengser atau Golkar.
"Saya kira Golkar akan diincar sebagai skoci penyelamat Jokowi. Lain halnya kalau Jokowi itu betul-betul tidak ada problem selama 7-8 tahun, tetapi makin lama, makin buruk pemerintahan Jokowi," kata Rocky Gerung.
Menurut dia nanti akan ada tim transisi dulu, lalu dikasih sinyal bahwa sebetulnya Golkar akan diatur ulang, kira-kira komposisinya, tentu demi kepentingan Presiden Jokowi. *** (ist)
Golkar Riau Akan Dipimpin Seorang Pejuang, Bukan Petarung
Goresan; Nofri Andri Yulan, S.Pi (Generasi Muda Partai Golkar)1. PI (Parisman Ikhwan) didukung penuh oleh Ketua DPD I Partai Golkar…