RIAUBOOK.COM/ADVERTORIAL - Dengan melakukan penerapan dan juga Penguatan System Inovasi Daerah, akhirnya Kabupaten Pelalawan lepas dari prediket ketertinggalan, dan saat ini bahkan telah sejajar dengan kabupaten maju lainnya di Indonesia.
Kabupaten Pelalawan yang dihuni 407.254 jiwa, tersebar di 12 Kecamatan dan 114 Desa dengan wilayah seluas 13.822 Km2 sekaligus merupakan kabupaten yang terluas di Propinsi Riau.
Dengan laju pertambahan penduduk yang cukup tinggi dengan 7% pertahun mengharuskan pemerintah daerah untuk dapat menyediakan dan memenuhi infrastruktur dasar yang cepat dan tepat serta memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mudah, nyaman, cepat sekaligus murah.
Melalui Visi Pembangunan Kabupaten Pelalawan Tahun 2016-2021 yakni Inovasi Menuju Pelalawan Emas, yang secara ekonomi mandiri aman dan sejahtera harus dapat diwujudkan sejalan dengan persaingan global menuju Indonesia sejahtera 2025 yang dicanangkan pemerintah pusat.
Sejalan dengan visi tersebut Kabupaten Pelalawan siap menjadi salah satu pengemban smart city dengan target masuk dalam kategori kota cerdas untuk kelompok menengah pada tahun 2021 dan kelompok optimal tahun 2027.
Ditambah lagi dengan keberadaan areal Teknopark di Kabupaten Pelalawan yang merupakan terluas di indonesia dan berada dikawasan sentra pembangunan juga ilmu pengetahuan dan tenologi serta inovasi. Semua ini tentunya akan terintegrasi dengan kegiatan konduktif guna meningkatkan nilai tambah ekonomi produk reguler Provinsi Riau kedepannya.
Demikian sekelumit paparan yang disampaikan General Menejer PT Telkom Tbk Wilayah Riau Daratan Munawwir saat pemberian piagam penghargaan Implementasi Smart City Nusantara kepada Bupati Pelalawan HM Harris, di Aula Krakatau Lantai III, Gedung Merah Putih (GMP) PT Telkom Tbk, Pekanbaru Selasa (28/11/2017).
Kembali dijelaskannya lagi, bahwa didalam kawasan seluas 4,7 Ha ini teknopark tersebut sangat bisa diandalkan untuk dapat mengimplementasikan 6 dimensi Smart yang ada di Smart City.
Seperti halnya Smart Breendy. Kabupaten Pelalawan itu telah mempunyai sebuah ikon wisata alam yang cukup dikenal dimancanegara serta disenangi oleh peselancar lokal maupun dunia. Ikon wisata tersebut adalah berselancar di sungai yang sering disebut masyarakat setempat dengan Wisata Bono. "Berselancar digelombang bono
ini dapat mencapai 1 sampai 1,5 Jam arus gelombang tanpa terputus," ungkap Munawwir.
Selanjutnya Kabupaten Pelalawan juga telah melaksanakan 2 program smat city berupa bentuk Perizinan Online On The Spot atau Sipolan dan Inovasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang disebut Simpekes.
"Sipolan untuk ditingkat lapangan dikembangkan menjadi sipolan on the spot yakni opsi dimana berfungsi untuk memberikan kemudahan pada masyarakat yang tidak memiliki akses internet atau yang belum mampu menggunakan aplikasi berbasis internet," terangnya lagi.
Masih dalam penjelasannya lagi, bahwa dalam konteks ini keberadaan sipolan tentunya dapat mempermudah seluruh poses pendaftaran perizinan yang akan dilakukan warga masyarkat. "Dengan sipolan proses pendaftaran tersebut dapat dilakukan dispot yang dituju yakni di masing-masing kantor kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Pelalawan, tanpa harus datang ke pusat ibukota," kata Munawwir.
Kemudian kembali dipertegasnya, bahwa pada tahap awal kegiatan tersebut, diprioritaskan kepada dua kecamatan yang paling jauh dari ibukota kabupaten yakni Kecamatan Kuala Kampar dan Kecamatan Teluk Meranti yang merupakan pulau terpisah dari batas darat Kabupaten Pelalawan. "Hal ini sangatlah menjadi prioritas dalam menjadikan pelalawan smart city," imbuhnya.
Diterangkannya, bahwa dari Kecamatan Kuala Kampar begitu juga dengan Kecamatan Teluk Meranti, masyarakat untuk melakukan pengurusan perizinan sampai membutuhkan waktu hingga tiga hari. "Dua hari waktu perjalanan pulang pergi melalui sungai dan satu hari waktu pengurusan di ibukota Kabupaten,"terangnya seraya menambahkan bahwa hanya dengan memakai teknologi digital Smart, hal tersebut tidak perlu lagi harus terjadi. "Cukup menggunakan dan mendatangi pihak kecamatan, dengan sipolan semua dapat selesai dalam waktu kurang dari satu jam saja," jelas Dia lagi.
Lalu dalam bidang kesehatan, Munawwir menjelaskan bahwa Smart City menghadirkan suatu systen pelayanan kesehatan bagi masyarakat di RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan dengan nama System Informasi Rawat Inap atau yang disebut Siranap
"Siranap ini adalah suatu aplikasi yang menyediakan informasi yang menyediakan data kapasitas dan ketersediaan setiap jenis tempat tidur yang ada pada rumah sakit umum, Selasih," ujar Munawwir.
Tidak itu saja, aplikasi ini dapat diakses melalui smarphone android. Dalam aplikasi ini juga tersedia kemudahan cara untuk mendaftar. Selain itu juga disediakan di dalam aikasi tersebut nomor call center rumah sakit yang dapat dihubungi 24 jam
Selain Siranap, bahwa terdapat System Informasi Menejemen Rumah Sakit atau Simeneres. System ini berfungsi dan berguna untuk mempermudah cara pencacatan dan pelayanan pasien di RSUD Selasih dengan system Komputerisasi.
Tidak hanya itu warga masyarakat juga dimanjakan Smart City dengan pelayanan kesehatan menggunakan System Informasi Pelayanan Kesehatan atau simpekes. "Dengan mengakses Simpekes dapat mempermudah dan mempercepat waktu proses pelayanan pasien ke rumah sakit," kata GM Telkom yang cukup ramah ini.
Menyikapi pemberian piagam penghargaan Implementasi Smart City Nusantara kepada Pemeeintah Kabupaten Pelalawan yang diterima Bupati HM Harris, Selasa (28/11/2017) kemarin,
Bupati Harris dalam sambutannya, menguraikan bagaimana pada tahun 2006 yang lalu, Kabupaten Pelalawan termasuk dalam kategori Kabupaten tertinggal di Indonesia. "Bukan hanya Kabupaten yang tertinggal, termasuk didalamnya juga terdapat 44 desa yang juga tertinggal,"ujar Harris dengan wajah cukup terlihat optimis.
Dijelaskannya lagi, bahwa indikator ketertinggalan di Kabupaten Pelalawan yaitu masalah Kesehatan, Pendidikan, Listrik, Infrastruktur dan Angka Kemiskinan cukup tinggi di Indonesia. "Inilah yang barus dirobah saat saya masih menjadi Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan," sebutnya.
Namun ketika dipercaya masyarakat pelalawan menjadi bupati, dengan berbekal pengalaman saat masih menjadi pengusaha di Jakarta, Harris melihat banyak peluang yang bisa diharapkan. "Saat itu saya langsung membuat visi misi. Cuma kalau hanya itu saja rasanya tidak cukup. Harus ada inovasi," kata Harris.
Masih menurutnya lagi, setelah masuk dipemerintahan ternyata ada uang, begitu juga dengan tenaga kerja maupun pangsa pasar cukup terbuka lebar dengan masayarakat yang cukup banyak, namun tidak tepat sasaran. "Untuk itulah saya merubah pola pikir dan mindset aparatur negara maupun masyarakat bersama dengan teman-teman Kepala Dinas," terang Dia lagi.
Untuk itu Harris kembali menyampaikan bahwa dengan kurangnya SDM dan kemampuan yang dimiliki, pihaknya menggandeng komunitas-komunitas juga pakar ITB, BPPT serta Kementerian Perekonomian. "Semua itu untuk menghadapi persaingan global dan mengejar target 2005-2025, serta pencapaian 12 besar dunia," imbuh Harris.
Lanjut Mantan Ketua Adkasi ini lagi, bahwa smart city adalah peluang dan kebijakan menuju Indonesia Emas dan menjadikan masyarakat Pelalawan menjadi lebih baik dan maju kedepannya. "Dengan Smart City seluruh akses yang di utuhkan masyarakat te.tunya akan semakin mudah dan lancar," imbuh Harris.
Terlebih lagi, kabupaten pelalawan sudah memiliki kawasan teknopark terluas di Indonesia. "Tentunya kita akan mempersiapkan SDM dengan menbangun Kampus ST2P. Juga menjadikan pelalawan sektor hilir perkebunan kelapa sawit, pelabuhan xan perdagangan serta pusat perekonomian Insonesia" ungkap Harris seraya menambahkan bahwa Smart City merupakan langkah yang baik untuk diterapkan bagi Kabupaten Pelalawan. (RB/ton/Adv).
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau
Refleksi SMSI Akhir Tahun 2024: Pilar Indonesia Emas 2045
RIAUBOOK.COM, JAKARTA - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menyampaikan catatan akhir tahun 2024 dengan menyoroti kiprah Presiden Prabowo Subianto dalam…