RIAUBOOK.COM - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Riau, melakukan kunjungan ke Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru guna melakukan koordinasi untuk pengendalian inflasi menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1442 Hijriyah.
"Hari ini kami melakukan rapat Tim Pengendalian Investasi Daerah (TPID) untuk membahas persiapan pangan menyambut Ramadan dan Idul Fitri," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Bidang Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Teguh Setiadi, dalam high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah di ruang rapat kantor Walikota Pekanbaru, Kamis, (8/4/2021).
Tujuan TPID Pekanbaru dalam menjaga ketahanan pangan adalah untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat Pekanbaru bahwa pangan pokok di Kota Pekanbaru memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di masa bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, sehingga masyarakat dapat berbelanja sesuai dengan harga yang stabil.
Teguh mengatakan, ada beberapa catatan yang disampaikan BI kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pekanbaru, terkait fluktuasi inflasi terutama menjelang Ramadan.
Dikatakan dia, inflasi di Pekanbaru itu dipengaruhi perubahan harga yang dianggap fluktuatif di luar kewajaran terhadap komoditi utama, seperti cabai merah, ayam ras, telur ayam dan bawang.
"Fluktuasi harga ini berkaitan dengan proses mata rantai pasokan, sesuai catatan BI, ada delapan tahapan yang harus dilewati oleh komoditi pertanian sebelum sampai ke konsumen," katanya.
Selain itu, hal yang juga mempengaruhi harga adalah siklus pangan yang relatif sama, membuat ada satu masa stok berlimpah dan satu masa berkurang, sementara permintaan tetap sehingga harga tidak bisa stabil dan fluktuatif.
"Terkait dengan siklus pangan, di Pekanbaru ada lahan pertanian. Nah, cabe merah misalnya, siklusnya selalu sama, saat panen harga rendah, saat tanam harga naik, jelasnya.
Oleh sebab itu, perlu diatur pola tanam yang baik agar hasil panen tetap akan memberikan dampak stabilitas ketersediaan komoditas itu dipasaran sehingga harga juga ikut terkendali.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru M Jamil, beberapa terobosan sudah dilakukan untuk menjaga stabilitas ketersediaan dan harga sembako khususnya di Kota Pekanbaru.
"Kami sampaikan bahwa ketersediaan bahan pangan pokok di Pekanbaru berada pada jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam periode bulan puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri," kata Jamil.
Dia melanjutkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, cadangan kecukupan bahan pokok dapat sewaktu-waktu ditingkatkan, sejalan dengan telah disepakatinya Kerjasama Antar Daerah (KAD) tanggal 22 April 2020 oleh Kepala Daerah, se-Sumatera untuk menjamin kecukupan pasokan bahan pangan pokok di masing-masing Kota.
BUMD Pemkot Pekanbaru di bidang ketahanan pangan, PT Sarana Pangan Mandiri, akan memperluas kerjasama dengan berbagai pihak baik dari jenis komoditas maupun dari sisi kuantitas.
"TPID Pekanbaru akan selalu memantau jumlah persediaan bahan pangan pokok di pasar-pasar di Pekanbaru dan mengawasi pergerakan harga bahan pangan pokok di tingkat distributor dan pedagang yang bekerja sama dengan Satgas Pangan Polres Pekanbaru," katanya.
Satgas Pangan akan menindak tegas oknum-oknum distributor dan pedagang yang diduga sengaja melakukan penimbunan bahan pangan pokok dan/atau membuat harga menjadi tidak wajar.
Selain itu, Pemerintah Kota Pekanbaru bersama-sama dengan PT. SPM dan Bulog akan terus melakukan inovasi dalam pemenuhan kecukupan bahan pokok penting.
"TPID Pekanbaru menghimbau agar masyarakat Pekanbaru bertindak bijak dan berbelanja secara cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok menghadapi Idul Fitri 1442 H, berbelanja secara online dan tetap mematuhi protokol kesehatan selama pandemi COVID-19, serta terus berbagi pada sesama," tutupnya. (RB/Ver)
SMSI Minta Presiden Terbitkan Perpu UU Kedaulatan Digital Pengganti UU ITE
RIAUBOOK.COM - INI cerita tentang ibu bernama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang berusaha menyelamatkan hidup anak-anaknya, 2.000 lebih media…