Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam nya. Hutan merupakan salah satu yang terdapat didalam SDA tersebut. Riau adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki luas 9.036.710 hektar.

Sebagian besar merupakan hutan dengan beberapa penjabaran seperti kawasan suaka alam, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi yang dapat dikonversi, dan lain sebagainya.

Kebakaran hutan dan lahan di provinsi Riau selama kurun waktu 18 tahun ini membuat hutan kita rusak dan hewan-hewan di hutan mati serta berdampak penyakit polusi udara asap yang dapat merusak saluran pernapasan pada manusia terkhusus masyaralat Riau.

Pada tahun 2014 sampai 2015 merupakan tahun yang sangat parah saya rasakan dampak dari karhutla itu sendiri. Dalam peristiwa ini tentu kita bertanya-tanya, apa yang menjadi penyebab dari karhutla ini terjadi? Yang mengakibatkan banyak kerugian didapatkan baik dalam segi kesehatan, ekonomi, kerugian negara dalam penanggulangan dan lain sebagainya.

Setelah dilakukan kajian yang mendalam ternyata yang menjadi penyebab utama dari peristiwa karhutla ini adalah permasalahan hulu yakni ranperda rencana tata ruang wilayah (RTRW) Provinsi Riau yang akan menjadi pedoman penuh untuk tata kelola ruang wilayah Riau.

Selanjutnya tidak adanya ketegasan penegak hukum dalam proses penindakan para korporasi pembakar lahan di hutan Riau ini, yang mengakibatkan semakin maraknya terjadi karhutla. Hutan Riau saat ini didominasi oleh dua tanaman, yaitu akasia dan sawit.

RTRWP disini dinilai sangat penting untuk masa depan Riau kedepan nya, banyak kejanggalan yang terdapat dalam proses temuan tim terpadu, dan sangat banyak perusahaan yang melanggar aturan yang berlaku. Contoh pelanggaran seperti pengelolaan kawasan hutan melebihi izin yang telah diberikan, dan temuan NGO yang menemukan bahwa banyak perusahaan sawit yang tidak memiliki HGU.

Ini perlu perhatian khusus setiap stake holder yang ada terutama pemerintah, disini kita harapkan pemerintah yang bijak, adil, tegas, berani melawan kebathilan, dan memperjauangkan kebenaran. RTRWP yang pro terhadap rakyatlah yang didominasi oleh dua tanaman, yaitu akasia dan sawit. Jika pro terhadap korporasi maka tidak ada selain kata: lawan! Hidup mahasiswa!!!. ****

Penulis adalah Menteri Lingkungan Hidup BEM Universitas Riau: Aidil Fitra

Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Berita Riau